Berawal Dari Kegelisahan, Pemuda Blora Bangun Literasi Taman Baca

oleh -
20200308 200255

NASIONALNEWS.ID- Blora
Taman baca Lentera yang ada di Desa Karangtengah, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora, Jawa Tengah,
merupakan salah satu wujud dari gerakan literasi yang dibangun oleh pemuda setempat bernama Cuplis (25).

Taman baca Lentera ini baru dirintis, bersama remaja seusianya. Ia memulainya untuk menggerakkan semangat membaca di kalangan masyarakat di Desanya.

 20200308 200237

Dirinya mengaku awal mula terbentuknya taman baca adalah bentuk kegelisahannya terhadap kawula muda yang selalu sibuk dengan handphone genggamnya.

“Awalnya aku gelisah melihat anak-anak muda yang duduk selalu sibuk dengan hapenya. Kebetulan aku ikut gerakan literasi juga di perpustakaan jalanan lentera. Jadi bukanya itu setiap hari. Hasil dihari pertama ramai pengunjung. Melihat jaman sekarang jadi kepikiran gitu liat anak-anak muda sekarang, miris lihatnya pada megang hape sendiri, sibuk sendiri. Jadi, saya coba buat gerakan disini juga, siapa tau tumbuh kesadaran dari anak muda itu, khususnya remaja,” ujar Cuplis, saat ditemui wartawan, Minggu (08/03/2020).

 20200308 200311

Cuplis menambahkan bahwa nama taman baca Lentera ini ia dapat setelah berdiskusi dengan beberapa temannya.

“Kenapa kita pakai nama taman baca Lentera, itu kan sinar lampu jaman dahulu, jadi kalau orang datang membaca di taman baca itu, dia akan merasa tenang pikirannya, lalu menjadi fres siap menatap masa depan,” jelasnya yang juga memiliki Distro Saung Sableng.

Mengenai lokasinya, Cuplis sengaja menyulap sebagian ruangan milik rumahnya untuk dijadikan taman baca.

“Memang kami sengaja tidak mengajukan atau minta tempat di Balai Desa, karena tidak ingin ada kesan formal. Lumayan ada sedikit ruang kosong yang dulunya kami gunakan untuk kumpul-kumpul bersama teman-teman, kami ubah untuk tempat rak buku,” ungkapnya.

Dirinya menjelaskan konsep dari taman baca ini adalah perpustakaan ditengah perkampungan plosok yang belum tersentuh listrik, masih bernuansa jaman dulu.

“Kami sangat membutuhkan perhatian dari pemerintah untuk memberikan bantuan buku bacaan, di taman baca baru tersedia 800 buku bacaan untuk berbagai kalangan, mulai dari usia dini sampai dewasa,” tandas Cuplis. (Jainal)

No More Posts Available.

No more pages to load.