Gubernur Sebut Covid-19 Naik karena Tracing Petugas Aktif dan Agresif

oleh -
oleh
Img 20200517 Wa0035

NASIONALNEWS.ID, PALEMBANG – Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel), H Herman Deru mengumpulkan sejumlah Kepala OPD, Kepala Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Palembang dan juga Juru Bicara (Jubir) Gugus Tugas Percepatan Penanganan  Covid-19 Sumsel di kantornya, Sabtu (16/5/2020) siang. Gubernur Sumsel, sengaja mengundang mereka untuk melakukan diskusi terbatas guna mengetahui langsung kondisi terkini Covid-19, pasca peningkatan signifikan kasus positif Covid yang mencapai 119 kasus beberapa hari lalu di Provinsi Sumsel.

“Makanya Bapak Ibu yang berkompeten, saya undang kesini. Sebagai pemimpin daerah pasti ingin masyarakat Saya sehat, damai. Saya juga tidak mau tatanan hidup daerah ikut hancur,” jelas Herman Deru.

Agar tidak membuat masyarakat panik dan resah, Gubernur Sumsel meminta semua pihak yang  bertugas memberikan informasi perkembangan Covid dapat memberikan data disertai penjelasan yang menyejukkan kepada masyarakat. Termasuk soal penambahan kasus positif Covid 19 yang cukup signifikan sebanyak 119 kasus tersebut.

“Kenapa angka kita besar sekali?   karena kita memang aktif dan agresif melakukan tracing. Bukan berarti peningkatan itu karena kita tidak bisa mengendalikannya. Bukan seperti itu, harus dilihat dulu jumlah penambahan  kasus positif itu berapa persen dari banyaknya sampel yang kita periksa,” jelas Herman Deru.

Selain alasan di atas, Gubernur Sumsel mengaku sengaja mengumpulkan pihak terkait ini juga untuk membedah apa saja hal lain yang ikut menyebabkan peningkatan tersebut. Dengan demikian Ia berharap Covid di Sumsel dapat dikendalikan sehingga Sumsel segera bebas dari Corona.

“Saya ingin itu di  bedah dari hal-hal kecil, apakah itu juga ada pengaruhnya dari prilaku masyarakat, dari perkembangan virus itu sendiri, kendala alat labor atau lainnya. Biar kita optimis Sumsel bisa segera bebas Corona,” tutupnya.

Jubir Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Sumsel yang juga ahli mikro biologi Prof Yuwono menerangkan bahwa peningkatan jumlah kasus positif yang signifikan itu perlu dilihat kembali sejak kapan terjadi. Karena sebelumnya tidak ada peningkatan kasus positif yang begitu mencolok di Sumsel. Saat ini tingkat case fatalitas rate (CFR) Covid-19 itu adalah sebesar 2-4 %. Sedangkan di Sumsel CFRnya baru sekitar 2,4 % dari 458 kasus positif dengan kasus meninggal sebanyak 11 kasus.

” Kalau saya lihat, pola pandemi ini di Sumsel  masih konsisten karena dengan kematian 11 itu mestinya maksimal jumlah kasus positifnya ada 550. Sementara sekarang yang terdata ada 458 kasus positif,” jelas Yuwono.

Sementara itu, Kepala BBLK dr Andi Yussianto, mengatakan sejauh ini mereka  perhari dapat melakukan 500 pemeriksaan spesimen. Namun diakuinya mereka cukup terkendala ruangan yang sangat terbatas, sehingga cukup menyulitkan untuk pihaknya saat akan menambah SDM. Padahal menurutnya semakin banyak spesimen yang diperiksa akan semakin baik.

“Kita juga bersyukur sekarang RSMH bisa periksa juga,” jelasnya.

Untuk diketahui sampai Jumat (15/5), jumlah total ODP sebanyak 5134, ODP dalam pemantauan 1239 orang dan ODP selesai pemantauan 3895 orang. Kemudian total PDP sebanyak 341 orang, PDP dalam proses pengawasan 171 orang dan PDP selesai pengawasan 170 orang.

Adapun sampel yang diperiksa sebanyak 2224 sampel. Dengan rincian kasus terkonfirmasi positif sebanyak 458 orang dan negatif sebanyak 269 orang. Sedangkan 1.497 lainnya masih dalam pemeriksaan.

Hadir dalam kesempatan tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Sumsel Lesty Nurainy, Kepala Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Palembang dr Andi Yussianto, Kepala BPBD Sumsel Iriansyah, Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Palembang Nur Purwoko. (Herry Eddy)

No More Posts Available.

No more pages to load.