NASIONALNEWS.ID PURWAKARTA – Proses pencarian korban tenggelam hari ke-2 dilakukan petugas gabungan terdiri dari TNI, Polisi, Basarnas, BPBD, Damkar, Relawan dan warga akhirnya membuahkan hasil, korban tenggelam di Waduk Jatiluhur Purwakarta, tepatnya di Desa Galumpit Kecamatan Tegalwaru Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat berhasil ditemukan Tim SAR gabungan, Senin 10 Juni 2024, sekitar Pukul 19.30 WIB.
Korban atas nama Herman Suparman (43 th) yang beralamat di Kp. Caringin Rt. 02/013 Ds. Margajaya Kec. Ngamprah Kab. Bandung barat, yang dimana korban di nyatakan hilang dan tenggelam pada Minggu, 9 Juni 2024, siang lalu.
Menurut Tim SAR gabungan Korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, kini Tim SAR gabungan sudah mengevakuasi jenasah korban ke mobil ambulance di Purwakarta.
Kapolres Purwakarta, AKBP Edwar Zulkarnain melalui Kepala Satuan Polisi Perairan dan Udara (Kasat Polairud), AKP Darmaji mengatakan, korban tenggelam atas nama Herman Suparman ditemukan dalam keadaan meninggal dunia sekira pukul 19.30 WIB. Tak jauh disekitar pertama kali korban dilaporkan tenggelam.
“Setelah kurang lebih dua hari pencarian, akhirnya tim SAR gabungan sudah menemukan korban di sekitar perairan Waduk Jatiluhur, yang tak jauh dari korban pertama kali dilaporkan tenggelam,” ungkap Darmaji, saat dihubungi melalui Whatsapp pribadinya, pada Selasa, 11 Juni 2024.
Ia menambahkan, dalam pencarian ini pihaknya bersama dengan tim SAR Gabungan menggunakan beberapa metode pencarian.
“Untuk percepatan pencarian korban tenggelam ini kami melakukan beberapa metode mulai dari dengan metode membuat gelombang air atau Manuver Circle, pencarian korban dengan cara penyisiran didekat tempat kejadian, penyelaman di tempat korban pertama dilaporkan tenggelam ke dasar perairan Waduk Jatiluhur dan pencarian korban dengan cara di rawe menggunakan kail pancing yang banyak,” jelas Darmaji.
Ia menambahkan, korban muncul ke permukaan air dengan posisi terlentang setengah badan di sekitar TKP awal korban dikabarkan tenggelam.
“Setelah itu, kami mengevakuasi korban dengan kondisi sudah meninggal dunia dan di bawa ke RSUD Bayu Asih Purwakarta,” tutur Darmaji.
Ia menambahkan, pihak keluarga menolak dilakukan otopsi pada jenazah korban dan menerima peristiwa ini sebagai takdir.
“Keluarga korban menolak untuk Visum et Repertum. Korban langsung diserahkan ke pihak keluarga untuk dilakukan pemakaman. Dengan ditemukannya korban, maka operasi pencarian ditutup. Seluruh unsur kembali ke satuannya masing-masing,”pungkas Darmaji.(Fuljo Saefulrohman)