NASIONALNEWZ.ID, JAKARTA –Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan menerapkan sistem jalan berbayar atau electronic road pricing (ERP) di sejumlah ruas jalan Ibu Kota.
Kebijakan itu tertuang dalam Rancangan Peraturan Daerah Pengendalian Lalu Lintas Secara Elektronik (PL2SE).
Rencana ini pun menuai berbagai keluhan, salah satunya Ketua Umum Pencari Keadilan Nusantara (PAKTA) Ade Manansyah, SH., MH. Menurut Ade Manansyah, rencana pemerintah menerapkan ERP ini tidak masuk akal karena selama ini masyarakat telah membayar pajak kepada negara, sistem jalan berbayar juga tidak efektif mengurai kemacetan. Sebab, menurut Ade, pengendara akan memilih jalan alternatif untuk menghindari ruas jalan berbayar.
“Sebenarnya ERP juga pada dasarnya cuma memindahkan kemacetan ke jalan alternatif. Kurang efektif juga kalau dilihat sih, Untuk apa pajak-pajak itu semua jika pemerintah masih terus membebani masyarakat,” ujar Ade Manansyah kepada media Nasional News, Jumat (27/1/2023).
Jika pemerintah menerapkan ERP ini, Ade Manansyah mengusulkan sekalian saja Pemprov DKI Jakarta membangun atau membuat semua jalan di Ibu Kota menjadi jalan to (Berbayar), biar masyarakat tidak bisa lewat atau bepergian.
Oleh sebab itu, sebagai warga Jakarta, pengacara muda dari BETAWI itu tidak setuju dengan rencana pemerintah menerapkan ERP walaupun penerapannya di sejumlah ruas jalan.
“Harapan saya, pemerintah tidak perlu melanjutkan pembahasan rencana penerapan ongkos jalan berbayar ini,” pungkas Ade.
Sebagai informasi, rencana ERP Jakarta ini akan berlaku setiap hari mulai pukul 05.00 sampai pukul 22.00 WIB. Untuk ruasnya, sejauh ini baru ada 25 yang masuk draf dengan rincian sebagai berikut: • Jalan Pintu Besar Selatan • Jalan Gajah Mada • Jalan Hayam Wuruk • Jalan Majapahit • Jalan Medan Merdeka Barat • Jalan Moh. Husni Thamrin • Jalan Jend. Sudirman • Jalan Sisingamangaraja • Jalan Panglima Polim • Jalan Fatmawati (Simpang Jalan Ketimun 1 – Simpang Jalan TB Simatupang) • Jalan Suryopranoto • Jalan Balikpapan • Jalan Kyai Caringin • Jalan Tomang Raya • Jalan Jenderal S. Parman (Simpang Jalan Tomang Raya – Simpang Jalan Gatot Subroto) • Jalan Gatot Subroto • Jalan MT Haryono • Jalan DI Panjaitan • Jalan Jenderal A. Yani (Simpang Jalan Bekasi Timur Raya – Simpang Jalan Perintis Kemerdekaan) • Jalan Pramuka • Jalan Salemba Raya • Jalan Kramat Raya • Jalan Pasar Senen • Jalan Gunung Sahari • Jalan HR Rasuna Said.
(Budi Beler)