Polisi Minta Forwat Bantu Redam Situasi di Kota Tangerang

oleh -
oleh
Polisi Minta Forwat Redam Situasi
Kasubag, Asda, Kominfo poto bersama ketua dan anggota Forwat saat acara Sarasehan dan santunan anak yatim, Jumat (24/5) poto: frwt/nasionalnews.id/kota tangerang.

NASIONALNEWS.ID, KOTA TANGERANG – Kepolisian Resort Metro Tangerang Kota meminta, awak media yang tergabung dalam Forum Wartawan Tangerang (Forwat) dapat membantu meredam situasi saat ini, melalui pemberitan-pemberitaan yang positif.

Hal itu diungkapkan langsung oleh Kasubag Humas Polres Metro Tangerang Kota, Kompol Abdul Rachim saat menghadiri acara Sarasehan dan Santunan Anak Yatim, di Kantor Sekretariat Forwat, Jalan Teuku Umar No. 36, Karawaci, Kota Tangerang, Jumat (24/5/2019).

Selain kepada awak media, Abdul Rachim juga meminta para tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda serta ormas agar memberikan hal-hal yang menyejukkan kepada masyarakat.

“Mohon maaf Pak Kapolres tidak bisa hadir diwakilkan ke saya, karena akhir-akhir ini kesibukan beliau sangat luar biasa sekali, sangat padat aktifitasnya,” terangnya.

Ia juga mengatakan, bahwa di Kota Tangerang ada beberapa kelompok wartawan salah satunya adalah Forwat. Menurutnya, semuanya sudah bermitra dengan Polres Metro Tangerang Kota.

“Kami sering ketemu dan sering tukar informasi, selama ini telah berjalan dengan baik. Terkait kondisi dan situasi saat ini perlu rekan-rekan ketahui banyak informasi-informasi hoax,” ungkapnya.

Berdarnya informasi salahsatu anggota Badan Strategis Intelegen Angkatan Darat (BAIS) dan adanya oknum yang menjadi provokator di Masjid Petamburan, telah dibantah oleh Kadipen TNI AD dan itu hoax.

“Informasi-informasi seperti itu yang memang sulit dibendung dan hingga kini situasi Jakarta masih mencekam, meski terlihat normal,” ujarnya.

Dirinya menambahkan, ada informasi hari 02 mengajukan ke Mahkamah Konstitusi (MK), bersamaan dengan itu beredar info orang-orang Baduy ribuan jalan kaki ke Jakarta.

“Nah informasi yang belum jelas narasumbernya seperti ini, kita harus pandai menyikapi agar situasi tidak semakin mencekam dan terkesan menakut-nakuti masyarakat. Untuk itu khususnya Polri membuat program Colling System,” paparnya.

Lebih dalam ia mengatakan, bahwa saat ini, sengketa pemilu sudah dibawa sesui dengan jalurnya, yaitu ke MK, artinya sudah menempuh jalur konstitusional dan ternyata kejadian di Bawaslu kemarin ada pihak ketiga yang menunggangi.

“Sudah terbukti sebanyak 257 yang ditangkap dan jadi tersangka. Mereka orang bayaran semua, sekali lagi kami mohon bantuan rekan-rekan, tolong viralkan berita-berita yang sejuk demi kepentingan masyarakat bukan buat Polri,” tandasnya. (aput)

No More Posts Available.

No more pages to load.