NASIONALNEWS.ID, BANYUMAS – Seorang warga Kecamatan Sokaraja inisial TR 54 tahun meninggal dunia di ruang IGD RSU Margono Purwokerto dengan Vonis Covid-19, Selasa (12/1/ 2021).
Putra dari almarhum yang berinisial YN, mengaku kebingungan setelah mendapatkan kabar dari RSUD Margono Purwokerto bahwa ayahnya telah meninggal dunia dan akan di makamkan sesuai dengan SOP Protokol Covid-19.
“Ayah saya mulanya tertusuk paku pada hari Sabtu 2/1/2021 kemudian dibelikan obat di apotik, esoknya tidak terjadi gejala apa-apa, hari Senin-nya 11/1/2021 Ayah saya mengeluh perut terasa kaku dan rahang juga kaku sehingga susah bicaranya, kemudian kita keluarga membawa ke Puskesmas Sokaraja,” kata YN.
“Dari Puskesmas Sokaraja dirujuk ke RSU Wiradadi Husada hari itu juga, sekitar pukul 10.30 WIB, di ruang IGD ayah diperiksa oleh Dokter, hasil diagnosa adalah Tetanus, kemudian dirujuk lagi ke RSUD margono malamnya kemudian pukul 11.00 saya di beri kabar meninggal,” masih kata YN.
Sementara dengan keterangan Sdr. YN, Nasionalnews.id bersama keluarga menuju ke RSUD Margono untuk meminta informasi. dari tim medis yang menangani pasien menerangkan kepada keluarga, namun tim medis dari RSUD Margono melarang kepada Nasionalnews.id untuk merekam keteranganya.
“Pukul 10.30 diperiksa di ruang IGD oleh Dokter umum, ditemukan dengan keluhan mulut kaku, rahang kaku sehingga tidak bisa membuka, dan sulit berbicara. Kemudian perutnya katanya tiba-tiba kaku katanya berapa hari yang lalu kecocok paku, nah dari pemeriksaan fisik tekanan darah 158/80, nafasnya normal 18, suhunya juga normal kemudian SPO2 tertulis 98 jadi bukan sesak nafas, karena tidak ada kejang, juga tidak ada sesak nafas,” ungkap Dr. Ikhsan selaku Direktur RSU Wiradadi Husada yang merupakan Rumah Sakit Rujukan Covid-19.
“Dari paru juga hasil pemeriksaan fisik normal, tidak ada yang bermasalah semuanya normal, Cuma ada paku,” sambung Dr.Ikhsan.
“Disini sebagai tata laksana awal, wajar di diagnosis sebagai tetanus, karena disini ada tim satgas Covid-19 maka di lakukanlah Rapid test dan hasilnya Non reaktif tanggal 11/1/2021, kemudian dengan hasil rapid ini nonreaktif, dan kebetulan RSU wiradadi Husada rujukan Covid-19 dan dia nonreaktif, kami tidak punya ruang isolasi kamar gelap, karena memang tetanus itu harus di isolasi di kamar gelap, karena itulah RSU Wiradadi Husada malamnya merujuk ke RSUD Margono sebelumnya juga kami konfirmasi ke RSUD Margono, kami sudah ngasih pelemas otot anti biotik juga sudah, di kami karena tidak ada ruangan gelap jadi kami rujuk ke RSUD Margono,” tutup Dr. Ikhsan kepada Nasionalnews.id
Hingga berita ini di turunkan Jenazah telah dimakamkan dengan SOP protocol Covid-19. (Imam S)