Warga Tolak Pembangunan RS Hermina Beri Klarifikasi

oleh -
oleh
rs hermina

NASIONALNEWS.ID, KOTA TANGERANG – Salah satu warga RT 04 RW 06 yang menolak pembangunan Rumah Sakit (RS) Hermina, Heri mengklarifikasi pernyataan dari salah satu tokoh pemuda dan masyarakat Kelurahan Periuk, Kota Tangerang. Klarifikasi yang disampaikan mengenai jarak masjid dan rumahnya dengan lokasi pembangunan RS Hermina, terkait dampak pembangunan yang mengakibatkan banjir disaat hujan serta air tanah menjadi bau.

Heri menjelaskan, bahwa dirinya tidak pernah mengatakan tentang jarak Masjid Al-Barokah dengan pembangunan RS Hermina, tetapi yang dia maksud adalah jarak rumahnya dengan pembangunan yang berjarak lebih kurang dua meter sama dengan jarak rumah Politisi PDI Perjuangan, Sumarti anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tangerang.

“Isu yang berkembang dalam rapat saya menolak pembanguna RS Hermina dengan alasan jarak pembangunan dan masjid yang berjarak tiga meter, saya tidak pernah mengatakan itu yang saya maksud jarak rumah saya dengan pembangunan yang berjarak sekitar satu meter lebih,” ujar Heri kepada Nasional News saat ditemui di rumah Sumarti anggota DPRD Kota Tangerang, Sabtu (21/3/2020).

Baca Juga : Dibalik Penolakan, Warga Dukung Pembangunan RS Hermina

Baca Juga : DPRD Desak Walikota Tangerang Hentikan Pembangunan RS Hermina

Heri membantah telah mengatakan masyarakat tiga RW kebanjiran dampak dari pembangunan RS Hermina. Ia menegaskan hanya mengatakan warga di tempat wilayah dia tinggal kebanjiran.

“Saya tidak pernah ngomong tiga RW kebanjiran, tapi jika memang saat hujan terjadi banjir di rumah kami betul, tengah malam saya dibangunkan untuk membersihkan saluran air warga yang mampet, kalau ada media yang memberitakan tiga RW kebanjiran saya mau ngomong mas sama wartawannya,” ujarnya.

Heri membenarkan mengenai air yang bau tidak sedap dirasakan warga dan berisik saat proses pemasangan tiang pancang.

“Tentang air yang bau memang benar saya yang bicara, saat proses pemasangan tiang pancang selain berisik juga menimbulkan bau yang tidak sedap dan air wargapun ikut berbau. Saya sudah adukan air yang bau ini ke DLHK untuk mengecek kadar air, waktu itu sudah ada dari DLHK yang ngecek, namun sampai hari ini hasilnya belum kami terima,” tandasnya. (yuyu)

No More Posts Available.

No more pages to load.