NASIONALNEWS.ID BANYUMAS – Alih-alih dengan hasil pembagian yang besar, tak sedikit masyarakat Indonesia tergelincir janji-janji manis Sutrisno dan rekan yang dibalut dengan nama Yayasan Gema Insan Amanah Nusantara (GIAN) yang bertempat di Perumahan Ketapang Indah, Kecamatan Sokaraja, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
KS (48) dirinya menceritakan dikenalkan dengan Eri Irawan oleh orang Jakarta yang bertampang seperti kyai pada tahun 2021, kemudian KS diarahkan ke Banyumas untuk mengenal lebih jauh tentang harta amanah.
“Sekitar Tahun 2021 saya mengenal Erwan di Perumahan Ketapang itu, tepatnya belakang Lapas. Erwan sendiri mengaku koordinator dari Yayasan GIAN menjanjikan harta trilyunan rupiah dari kerajaan-kerajaan yang ada di Nusantara, berupa uang Polymer, Emas, yang akan dibagikan kepada semua anggota GIAN yang telah menyetor uang tunai kepada Koordinator,” ungkap KS.
Namun selama sembilan bulan KS menunggu di Banyumas dirinya sudah memberikan sekitar 300 juta rupiah kepada Erwan dan Basirul dirinya tak kunjung mendapatkan apa yang dijanjikan Erwan.
“Uang saya ada 300 jutaan rupiah lebih kami berikan secara berangsur dan ada biaya lain juga selama saya menunggu disitu 9 bulan di Perum Ketapang Indah Kabupaten Banyumas hingga tidak bukti apapun atas janji mereka. Padahal ada ratusan orang yang ikut serta di rombongan itu dan pasti juga menjadi korban Erwan, Basirul dan juga Sutrisno,” Cetus KS setelah menyadari dirinya merasa ditipu
Baru-baru ini Erwan dan kawannya memberikan iming-iming lagi di Group Whatsapp “KLG BSR GIAN-7” yang mana berisikan 226 anggota dengan Basirul Efendi dan Eri Irawan sebagai admin group.
“Lebih gak masuk akal lagi mas semalam pukul 20.04 WIB mereka kirim pesan lagi dengan janji siapa yang memberikan uang tunai Rp 100.000,- maka akan diberi imbalan sebanyak 1 Trilyun, ” tutup KS.
Senada dengan KS, Pria inisial MP juga sudah mengeluarkan uang 1,8 M kepada Sadarudin tinggal di perumahan Karang Nanas juga kepada Sutrisno TNS selaku Pemangku Amanah.
“Trisno itu tinggalnya di Kalisalak yang orangnya pengkrang ngakunya pemangku Amanah, saya dikenalkan melalui Sadarudin yang tinggal di perumahan Karang Nanas, dari tahun 2021 kita dijanjikan cair hak kita tapi sampai sekarang ya tidak ada bukti,” ujar MP kepada Nasionalnews.id melalui sambungan telepon selularnya.
Dengan nada putus asa MP mengatakan,sudahlah jangan ada yang percaya lagi kepada gerombolan itu.
“Bila perlu kita laporkan ke Kepolisian, pertanggungjawabkan secara hukum walaupun mereka sering sesumbar mereka kebal hukum. Ini ribuan orang sudah menjadi korban Trisno dan gerombolonnya dan ratusan milyar uang korban sudah terkumpulkan oleh mereka,” pungkasnya.
Rep. IMAM