NASIONALNEWS.ID, JAKARTA BARAT – Hari ke dua pelaksanaan Operasi Patuh Jaya tahun 2023, Sat Lantas Jakarta Barat melakukan penindakan terhadap sejumlah pelanggar lalu-lintas dan juga peneguran secara humanis, Selasa, (11/7/2023).
Diketahui hari kedua pelaksanaan tercatat sebanyak 220 teguran, etle mobile sebanyak 23 dan tilang manual sebanyak 14 pelanggaran
Kasat Lantas Polres Metro Jakarta Barat Kompol Maulana Jali Karepesina mengatakan, pihaknya telah melaksanakan Operasi Patuh Jaya di hari kedua.
“Dimana Operasi Patuh Jaya ini dilaksanakan selama 13 hari sejak Senin, 10 Juli 2023 hingga Minggu, 23 juli 2023,” ujar Kompol Maulana Jali Karepesina saat dikonfirmasi, Selasa (11/7/2023).
Maulana menjelaskan, pelaksanaan di hari pertama kemarin pihaknya melakukan edukasi kepada masyarakat yang melintas diantaranya di TL Tomang Jakarta Barat, TL Grogol, TL Cengkareng, TL Slipi dan juga Harmoni
“Kami berikan edukasi kepada masyarakat dengan pemasangan spanduk dan juga pembagian pamflet kepada sejumlah pengendara kendaraan yang melintas,” ucapnya
Lanjut Maulana menjelaskan, dihari kedua pelaksanaan pihaknya melakukan sejumlah penindakan terhadap sejumlah pelanggar lalu-lintas dan juga peneguran secara humanis,
“Hari kedua pelaksanaan tercatat sebanyak 220 teguran, etle mobile sebanyak 23 dan tilang manual sebanyak 14 pelanggaran,” terangnya
Adapun sejumlah pelanggaran lalu-lintas akan diberikan tindakan pelanggaran yang menjadi target operasi.
Pelanggaran itu adalah pengemudi melawan arus, berkendara di bawah pengaruh alkohol, menggunakan HP saat mengemudi, tidak menggunakan helm SNI (standar nasional Indonesia), pemobil yang tidak menggunakan sabuk saat berkendara, melebihi batas kecepatan, hingga berkendara di bawah umur atau tidak memiliki SIM.
Selain itu, sepeda motor yang berboncengan melebihi ketentuan, kendaraan tidak layak jalan, kendaraan yang tidak dilengkapi perlengkapan yang standar, hingga kendaraan yang tidak dilengkapi STNK juga menjadi sasaran.
Polisi juga akan menindak pengendara yang melanggar marka atau bahu jalan, kendaraan yang memasang rotator atau sirine, hingga kendaraan yang menggunakan pelat RFS atau RFP yang tidak sesuai peruntukannya.
Maulana meminta masyarakat untuk mentaati segala aturan dalam berlalu lintas. Hal itu demi keselamatan semua pihak.
“Dalam berkendaraan kita harus bertanggung jawab terhadap keselamatan diri kita dan orang lain yang ada di sekitar kita,” tandasnya.