Menteri PPPA Ajak Masyarakat Sayangi Lansia

oleh -

NASIONALNEWS.ID, NABIRE – Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) menggelar Gerakan Sayang Lansia (GSL) di Nabire dengan mengusung tema kitorang (kita) sayang lansia, bertempat di Aula Tabernakel, Nabire, Senin (14/10/2019

Gerakan Sayang Lansia (GSL) bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terutama anak untuk menjaga dan membahagiakan orang tuanya. Selain itu, untuk mengajak masyarakat agar tidak lagi ada peristiwa kekerasan terhadap orang tua.

“Saya mengajak para anak anaknya juga memperhatikan orang tuanya. Sudah saatnya membahagiakan mereka dengan sesekali mengajak mereka ke jalan jalan, karena mereka membutuhkan perhatian khusus dari anak anak serta kita semua,” kata Yohana Yembise dihadapan para lansia.

Dikatakan Yohana, Jangan kita melihat orang tua yakni tete dan nenek (kakek nenek) serta bapak ibu yang usianya sudah rentang jangan sampai diremehkan seperti orang yang hanya dibelakang dapur, membersihkan halaman rumah, duduk melamun atau menjaga cucu, itu tidak boleh terjadi. Namun, anak – anak harus sadar bahwa lansia ada maka ada anak di dunia. Sehingga, perlu adanya dukungan bersama untuk memperhatikan hak – hak dari pada lanjut usia.

“Sudah ada Undang – Undangnya, Dinas Sosial harus menggerakan acara lansia, ketika hari lansia sedunia atau nasional perlu dirayakan di Kabupaten Nabire,” ungkapnya.

Dirinya mengajak para lansia agar tetap semangat meskipun lanjut usia, meskipun sudah tua tetapi terus maju dan tunjukan bahwa kita masih kuat serta berikan senyum kepada siapa saja dan katakan kita lanjut usia yang hebat di Kabupaten Nabire.

“Jangan ada kekerasan dalam segala bentuk terhadap kita (lansia), karena UU melindungi kita bilamana ada yang melakukan kejahatan terhadap kita tetap akan berhadapan dengan hukum,”tegas Yohana.

Sementara itu, Asisten Deputi bidang perlindungan hak perempuan dalam situasi darurat dan kondisi khusus, Nyimas Aliah menambahkan bahwa kehadiran Menteri PPPA untuk meningkatkan kepedulian pemerintah kabupaten Nabire, masyarakat, dan dunia usaha, agar fokus untuk memperhatikan kebutuhan para lansia,” jelasnya.

kata Nyimas, motto kami adalah semua lanjut usia orang tua kita, sehingga siapapun yang melihat lansia terlantar maka kita wajib menolongnya.

“Kita harus mengkampanyekan terus menerus supaya program kegiatan mengarah kepada bagaimana memenuhi hak hak lanjut usia baik laki laki dan perempuan khususnya,” terangnya.

Perlu diketahui bahwa jumlah lansia di Indonesia hampir 24 juta, sebentar lagi kita menghadapi ledakan lansia diperkirakan 2030 dan 2050 akan terjadi ledakan dimana usia harapan hidup cukup tingga terutama kepada lansia perempuan.

“usia lanjut lebih banyak lansia perempuan jumlahnya 56 persen sementara kondisinya dalam kondisi tidak siap, pendidikan rendah, angka buta huruf tinggi, status janda, tidak punya penghasilam tetap, tidak punya pensiun dan masih bekerja kasar tidak sesuai dengan kondisi,” tutup Nyimas Aliah.

YERI TARIMA

No More Posts Available.

No more pages to load.