Pemkot Jakarta Barat Respon Aspirasi Risbih

oleh -
oleh
Img 20200125 Wa0103

NASIONALNEWS.ID, JAKARTA – Aspirasi Remaja Islam Baitul Ihsan (Risbih) yang disampaikan ke DPRD DKI Jakarta direspon Pemerintah Kota Jakarta Barat (Pemkot Jakbar). Risbih mendapat undangan resmi dari Kecamatan Tambora untuk membahas aspirasi tersebut.

Rapat yang digelar di kantor Kelurahan Angke, Kamis (23/1/2020) dihadiri elemen masyarakat dan perwakilan dari beberapa Suku Dinas Jakarta Barat, membahas aspirasi Risbih pembuatan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di perlintasan kereta api dan menata ulang pedagang kaki lima yang menggunakan badan jalan.

Camat Tambora, Bambang Sutama sangat berterima kasih kepada Risbih, dimana Organisasi ini sangat peduli dengan lingkungan, pihaknya akan mendorong semua program Risbih seperti dari pembuatan JPO dan penataan pedagang di Jalan Angke Jaya yang bikin kemacetan.

“Memang saya sudah tugaskan ke Lurah Angke agar memiliki jalan kebanggaan, saya rasa jalan Angke Jaya itu pas untuk jalan kebanggaan,” jelas Camat.

Bambang menjelaskan, memang untuk merelokasi padagang kaki lima tidak mudah, karena bukan hanya pedagangnya namun parkir motor, mobil juga jadi permasalahan.

“Bukan hanya pedagangnya, namun parkir motor dan mobil juga jadi persoalan dan nanti kita carikan solusi agar tidak ada yang dirugikan,” janji Camat.

Camat menjelaskan, nanti pihaknya akan komunikasi dengan Sudin Pertamanan, karena untuk merelokasi pedagang kaki lima ke lokasi taman harus izin dulu, karena banyak pohon yang akan ditebang.

“Pedagang kaki lima kita relokasi ke taman pinggir kali memakai lahan taman, dan saya harus izin dulu ke Sudin Pertamanan, karena banyak pohon yang harus ditebang,” ujarnya.

Camat berharap, program Jalan kebanggaan Kelurahan Angke segera terlaksana dan berharap Risbih sebagai organisasi peduli lingkungan tetap membantu program-program yang ada di kecamatan Tambora.

“Saya harap Risbih tetap membantu program-program Kecamatan Tambora agar semua bisa terlaksana,” pungkasnya.

Penasehat Risbih Rio Ronggo Lawe mengatakan, Aspiasi Risbih ke Komisi E DPRD Provinsi DKI Jakarta mengajukan adanya Jembatan Penyebrangan Orang (JPO) di perlintasan kereta api dan menata ulang pedagang kaki lima yang menggunakan badan jalan.

“Risbih di sini tidak ada kepentingan, hanya menginginkan adanya Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) yang melewati rel kereta antara Kelurahan Angke ke Kelurahan Jembatan Lima, karena tidak ada tempat penyebrangan yang dekat. Warga harus memutar sejauh 2-3 kilometer berjalan untuk sampai ke pasar umum Angke. Penyebrangan saat ini memang ada, tapi sangat membahayakan,” jelasnya.

Rio menambahkan, Risbih menyampaikan aspirasi agar pemerintah setempat bisa menata ulang pedagang kaki lima di Jalan Angke Jaya, karena sudah mengganggu ketertiban umum.

“Pedagang kaki lima memakan badan jalan yang menimbulkan kemacetan. Kita tidak meminta digusur namun ditata ulang dengan merelokasi agar para pedagang tidak kehilangan mata pencarian,” tutupnya. (Ferry)

No More Posts Available.

No more pages to load.