Bank Sumsel Babel Apresiasi Panen Raya Gapoktan Merjasuma

oleh -
oleh
Img 20200226 Wa0098

NASIONALNEWS.ID, PALEMBANG – Bank Sumsel Babel, melalui Direktur Pemasaran Antonius Prabowo Argo, bersama Deputi Perwakilan Bank Indonesia wilayah Sumsel Demina Sitepu, mengapresiasi dan berpartisipasi dalam pelaksanaan Panen Raya Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Meranjat Jawa dan Sumatera (Merjasuma) Kelurahan Sukamulya Kecamatan Sematang Borang.

Panen raya tersebut, dilaksanakan di Jalan Husni Basri Gang Keluarga 1 RT 06 Rw 01 Kelurahan Sukamulya Kecamatan Sematang Borang, pada Rabu (26/02/2020).

Panen Raya itu dihadiri, perwakilan dari Pemprov Sumsel, Camat Sematang Borang yang diwakili Sekcam Zaid Rahmadian beserta staf, Lurah Sukamulya Indi Suhanto SH beserta Staf, Ketua Gapoktan Markadi, Sekretaris Gapoktan Sarjuni, Bendahara Gapoktan Sudi beserta seluruh anggota Gapoktan Marjasuma.

Kemudian, turut hadir berpartisipasi, yakni Pemimpin Kredit DPC Palembang Bank Sumsel Babel Mustakin, Kepala Cabang Rivai Bank Sumsel Babel Faisal Fachrurrozi, Kepala Cabang Bank Sumsel Babel Syariah Fitri, Pincapam Bandara Mas Bank Sumsel Babel Eldika, Pincapam Sako Kenten Bank Sumsel Babel Irwan beserta Rombongan Marketing dan Tim Bank Sumsel Babel.

Direktur Pemasaran Bank Sumsel Babel, Antonius Prabowo Argo mengatakan, hari ini kita panen raya bersama Gapoktan Merjasuma dan ada beberapa komoditas pertanian yang dipanen seperti melon, semangka, jagung ketan, terong serta singkong.

“Tentunya, petani yang kita harapkan bisa sejahtera, jadi petani itu bukan di lawyer paling bawah, di negara-negara maju petani itu lawyer paling atas, jadi kita harapkan memakmurkan petani jadi target kita semualah,” ujar Antonius.

Lanjut Antonius, kami terus menerus memberikan bantuan pembiayaan dalam skema KUR, jadi ketika mereka mau menanam, membeli pupuk dan membeli obat baru kita beri bantuan pembiayaan kepada petani.

“Untuk pembayaran KUR sendiri, tidak secara bulanan seperti cicilan motor, petani membayarnya ketika panen, sehingga tidak memberatkan petani,” jelasnya.

Dikatakan Antonius, coba sepintas kita bicarakan untuk menanam 1 hektar biayanya Rp.50 juta, selama 70 hari petani panen dari hasil panennya bisa mencapai 20 sampai 30 ton dengan harga jual Rp.10 ribu, jadi kalau dikalikan hasilnya Rp.120 juta.

“Jadi, dalam waktu dua bulan setengah sekali petani itu harusnya sejahtera, dengan biaya Rp.50 juta petani bisa menghasilkan Rp.120 juta perpanen,” tandasnya.

Sementara itu, Deputi Perwakilan BI Demina Sitepu menyampaikan, kami sangat mengharapkan, ini boleh direplikasi lagi sampai seluruh petani di kawasan ini boleh menikmati hasilnya.

“Dengan biaya yang tadi setengah atau sepertiganya, kalau modal 50 juta hasilnya bisa 120 juta itu luar biasa, dalam dua setengah bulan harapannya petani bisa sejahtera,” katanya.

Menurut Demina, bahwa petani ini harusnya berpikirnya adalah pengusaha tani, mereka adalah ujung tombak Sumsel.

“Jadi, petani di Sumsel ini harus dibina supaya mereka terus berproduksi, kalau tidak ya kita akan impor. Seperti melon kan dulu dari luar negeri, sekarang kita sudah bisa hasilkan sendiri dengan hasil yang sangat baik,” ujarnya.

Ditempat yang sama, Sekcam Sematang Borang menyampaikan, kami mendukung sekali apa yang sudah di inisiasi dari pihak Bank Sumsel untuk warga kami.

“Sukamulya ini juga nantinya akan kami jadikan edukasi anak-anak untuk mengenal dunia pertanian, untuk itu Bank Sumsel Babel dengan menyalurkan KUR kepada petani Sematang Borang, agar lebih meningkatkan taraf hidupnya,” pungkasnya. (Herry Eddy)

No More Posts Available.

No more pages to load.