Warga Rawabuaya Gelar Pentas Budaya Betawi

oleh -

NASIONALNEWS.ID, JAKARTA – Masyarakat Kampung Rawabuaya menggelar kesenian pentas budaya betawi yang diselenggarakan di jalan Infeksi Mokevart Kelurahan Rawabuaya, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat. Mereka berpesan jangan punahkan warga disini.

Disamping pagelaran pentas kesenian budaya betawi juga berbagai stand yang menjajakan makanan khas betawi, disini ada makna yang tersimpan bahwa di zonasi yang dianggap pergudangan ini masih banyak masyarakat asli atau keturunan betawi yang tinggal dan hampir ratusan tahun ada di Kampung Rawabuaya.

Achmad Syafii sebagai pembina karangtaruna juga penyelenggara acara pagelaran tersebut mengatakan, dirinya menggelar acara pentas kesenian budaya betawi ini hanya sekedar mengingatkan kepada pihak Pemda DKI, bahwasanya masyarakat asli pribumi yang menempati Kampung Rawabuaya RW 02 khususnya masih banyak dan budaya seperti pentas seni budaya palang pintu, gambang kromong, lenong, tanjidor, sampai makanan seperti kerak telor juga masih ada.

“Kita berharap kepada pihak Pemda DKI jangan mempersulit kami sebagai masyarakat asli betawi dalam pengurusan Ijin Mendirikan Bangunan (IMB),” ujarnya di depan awak media Sabtu (24/8/2019).

Ia juga berharap jangan pernah membeda-bedakan antara perusahaan atau pergudangan yang membangun dengan mudah mendapatkan IMB, sedangkan warga masyarakat kampung Rawabuaya sendiri sulit mendapatkanya.

Sementara Ketua RW 02 Suntamah menambahkan, kegiatan ini guna menyambut HUT RI yang ke 74 dibawa pimpinan Achmad syafii sebagai pembina karangtaruna dari pemuda di 14 RT di RW 02.

“Pagelaran budaya sudah digelar mulai dari tiga tahun yang lalu. Ditahun 2017 kita gelar budaya betawi lenong, tahun 2018 wayang kulit sesuai dengan permintaan masyarakat pada umumnya, di tahun 2019 kita gelar budaya betawi lagi,” ucapnya.

Sementara ketika disinggung mengenai zona pergudangan Suntamah menerangkan, bahwa dirinya bersama masyarakat khususnya RW 02 terus berusaha dari zona industri pergudangan warga tetap menginginkan ke zona perumahan agar Pemerintah mengeluarkan Ijin Mendirikan Bangunan (IMB).

“Kenapa apartemen ketika membangun bisa keluar IMB sedangkan masyarakat ketika membangun sulit mendapatkan IMB, maka dengan adanya gelar budaya betawi pihak Pemda agar melihat bahwa di kampung Rawabuaya masih ada dan mempertahankan budaya asli betawi,” tegasnya.

Dirinya berharap kepada Pemda DKI dan pejabat DKI bahwa di kampung Rawabuaya ini masih banyak budaya asli betawi artinya masih banyak penduduk pribumi. agar supaya menerbitkan IMB dan dipertahankan budaya-budaya asli betawi.

Salah satu warga RW 02 H.Ahmad Ripki menuturkan, warga sekitar disini masih menjaga adat istidat budaya betawi maka nya digelar lah pegelaran pentas seni betawi.

Selain itu, warga juga masih menggadakan kegiatan payuguban betawi, supaya tidak mati obor dan lebih deket lagi bersama orang -orang tua terdahulu atau sesepuh.

Dia menyebut, orang-orang tempo dulu arti kata Betawi (betah sholat dan ngaji), dan warga disini masih bisa menjaga seperti ngaji dan sholat dimasjid bersama masih ramai. Selain itu tradisi budaya pencak silat Betawi masih dijaga.

“Mengenai kampung disini masuk dalam zona pergudangan mudah-mudahan Perda tersebut mengenai tata ruang direvisi lagi. Bukan lagi kampung pergudangan melainkan kampung pemukiman. Karena sebelumnya indonesia merdeka, di tahun 1700 nenek moyang kita sudah bermukim disini,” jelasnya.

No More Posts Available.

No more pages to load.