Ingkar Berdayakan Tenaga Kerja Lokal, Pabrik Oppo Didemo Massa

oleh -
oleh
PT Bright Mobile Telecommunication

NASIONALNEWS.ID KOTA TANGERANG – Oppo janji merekrut 8000 tenaga kerja lokal tak terbukti. Elemen masyarakat Kota Tangerang yang tergabung dalam Jaringan Nurani Rakyat (Janur) menggeruduk PT Bright Mobile Telecommunication (BMT) yang merupakan industri smartphone Oppo di Kampung Bayur Kelurahan Periuk Jaya Kecamatan Periuk, Kota Tangerang, Senin (19/9/2022) siang.

Massa tiba di gerbang pintu masuk pabrik smartphone Oppo sekitar Pukul 14.35 WIB, langsung membentangkan spanduk ukuran 6 x 1 berbahasa Mandarin dengan terjemahan dibawahnya “Berdayakan Tenaga Kerja Lokal”. Aksi unjuk rasa tersebut mendapatkan pengawalan dari aparatur gabungan dari kepolisian dan TNI serta sejumlah Security

Koordinator Aksi, Ade Yunus menjelaskan, bahwa aksinya merupakan langkah akhir atas tertutupnya upaya komunikasi dan mediasi yang selama ini coba dilakukan dengan pihak PT BMT untuk meminta kejelasan terkait dengan komitmen rekruitmen tenaga kerja lokal.

“Hari ini kita lakukan advokasi temen-temen yang mengeluh sudah melamar namun belum ditest dan diakomodir, makanya kita mempertanyakan komitmen Oppo Tangerang yang pada awal pembangunan menyampaikan kepada media akan merekrut 8.000 tenaga kerja lokal, sampaikan saja datanya berapa sih warga Kota Tangerang khususnya warga kecamatan Periuk Yang sudah direkrut bekerja disana?, jika memang bertahap sampaikan juga, kita tidak soal siapapun Outsourcing atau Yayasannya , yang penting jelas pemberdayaan tenaga kerja lokal disekitar industri tersebut,” tegas Ade usai aksi unjuk rasa.

Ade juga minta pabrik ponsel pintar asal China tersebut untuk taat dan patuh pada peraturan Walikota Tangerang Nomor 70 Tahun 2019 tentang Informasi Lowongan Kerja, Penerimaan dan Pelaporan Hasil Penerimaan Tenaga Kerja.

“Kan jelas pada Pasal 4 ayat 1 Perwal 70 Tahun 2019 disebutkan bahwa perusahaan wajib melaporkan secara tertulis, setiap dan atau ada lowongan pekerjaan kepada Dinas, Laporan rincian laporannya juga dijelaskan pada ayat 2 nya mulai dari huruf a sampai huruf h, jadi yang dilaporkan bukan setelah rekrutmennya saja, tapi sebelum rekrutmen dilaporkan ke dinas berapa kebutuhan tenaga kerja dan kriteria kompetensinya apa saja, bukan ujug-ujug sudah terima aja, Dinas sudah siapkan Job Fair saja ga pernah ikutan coba,” ungkapnya.

Ade memberikan contoh anak muda yang rumahnya tidak jauh dari lokasi tersebut sudah 3 bulan melamar secara online kepada perusahaan Outsourcing yang ditunjuk PT Bright Mobile Telecommunication, namun hingga saat ini belum juga dipanggil untuk dilakukan test interview.

“Nah ini namanya Zaidan, dia jalan kaki kesini ikut aksi karena memang rumahnya deket dari Oppo, sudah melamar lewat email sejak Awal Juli lalu, sampai sekarang belum dipanggil untuk test juga, jadi kita ga menuntut banyak cuma minta anak-anak muda disekitar industri dapat di Akomodir sesuai dengan kompetensinya bukan sekedar menjadi penonton dikampung nya sendiri,” sindir Ade sambil merangkul Zaidan anak muda asli putra daerah.

Ade berharap, aksi simpatik rakyat yang dilakukanya dapat menjadi perhatian dan atensi dari manajemen Oppo Tangerang untuk kemudian ditindaklanjuti.

“Kami berterimakasih Kepada OPPO sudah berinvestasi di Kota Tangerang, dan kami dukung iklim Investasi berkesinambungan dengan tetap menjunjung tinggi kearifan lokal salah satunya adalah Pemberdayaan Tenaga Kerja Lokal,” tandasnya. (Yuyu)

No More Posts Available.

No more pages to load.