Pelaku Pariwisata Sambut Baik Tambah Kuota Pengunjung di Borobudur

oleh -
oleh
img 20250731 205332

NASIONAlNEWS.ID, YOGYAKARTA  –  Pemerintah bersama pengelola berencana menambah jumlah pengunjung yang diperbolehkan naik ke bangunan candi. Dari yang semula 1.200 orang per hari, kini naik menjadi 3.000 orang secara bertahap.

Meski belum difinalisasi dalam bentuk aturan tertulis, keputusan ini telah disepakati secara prinsip antara KementeriannKebudayaan dengan PT Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko selaku pengelola.

Komisaris Utama PT TWC, Kacung Marijan mengatakan, penambahan jumlah pengunjung ini masih dalam tahap uji coba.

“0Jumlah finalnya masih dibahas, yang jelas tidak boleh berlebihan dan harus tetap memperhatikan kelestarian Candi Borobudur,” ujarnya di Candi Borobudur beberapa hari lalu.

Menurut Kacung, aspek konservasi tetap menjadi prioritas utama. Penambahan ini hanya akan dilakukan bila tidak mengancam struktur dan kelestarian candi, mengingat usia dan kondisi bangunan yang rentan.

Karena itu, pengaturan kunjungan akan dirancang secara ketat, termasuk penghitungan ambang batas jumlah kunjungan per jam.

Rencana ini mendapat sambutan hangat para  pelaku pariwisata di kawasan Borobudur dan Jogyakarta yang berhimpun dalam wadah Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) dan ASITA yang menilai, penambahan kuota ini sebagai angin segar yang dinantikan sejak lama.

Terutama setelah pandemi dan pengetatan akses ke zona inti candi Borobudur salah satu bangunan monumental tujuh keajaiban dunia itu.

Seperti yang disampaikan Tazbir Abdullah salah seorang pemerhati pariwisata di Jogjakarta. “Saya merasa senang atas penambahan kuota karena kita negara yang wisatawan domestik cukup besar maka pilihan ini sangat tepat”kata Tazbir Abdullah yang juga Dosen Sekolah Vokasi Pariwisata Universitas Gajahmada (UGM) Kamis (30/7/2025).

Lanjutnya, yang penting adalah kemampuan manajemen pengelolaan aset budaya yang sudah diakui dunia ini haruslah profesional sehingga pengunjung walaupun banyak tapi tetap  tertib dan terjaga kebersihan, ketenangan dan keselamatan bangunan dan lingkungan.

Dengan cara inilah maka ekonomi pariwisata kita berbasiskan potensi budaya, dapat menggerakkan ekonomi lokal dan nasional.    (Ridar)

No More Posts Available.

No more pages to load.