NASIONALNEWS.ID KOTA TANGERANG – Majlis Preman Indonesia (Maprem) Kota Tangerang menggelar milad ke enam yang dilaksanakan di Pendopo Majlis Maprem Indonesia Jalan Perdata I No. 12B Pengayoman Kota Tangerang, Sabtu malam, (29/6/2024)
Hadir dalam acara tersebut Kabid Budaya Disbudpar Kota Tangerang, Sumangku Getar, Imam Besar Majelis Preman Indonesia, Gus Dayat, Dewan Pengasuh, Kiyai Ahmad Farizqi Albahri, Ustadz Ibnu Hisyam Dimyati, Ustad Ja’far Sodiq, Dewan Penasehat, Imam Maulana S., Ketua Majelis Preman Indonesia, Yogi Nurmansyah, Dewan Pembina, Shelli, Banteng VOC serta beberpa anak Punk .
Kabid Budaya Disbudpar Kota Tangerang, Sumangku Tegar mengatakan, Majelis Preman adalah majelis yang tak biasa, majelis yang tidak ditemukan pada umumnya, majlis yang menampung anak-anak jalanan yang tidak tersentuh pemerintah. Mangku memberi perumpamaan, ‘Tidak semua anjing itu bewujud anjing’ artinya tidak semua hewan jenis anjing ini buas, melainkan masih ada yang jinak.
Ketua Majlis Preman, Yogi Nurmansyah yang akrab dipanggil Shaggy mengatakan, Maprem yang sudah berjalan enam tahun ini adalah wadah atau komunitas hijrah untuk anak anak jalanan yang ingin berhijrah ke jalan yang lurus dan benar. Menurutnya anak-anak jalanan seperti anak Punk butuh perhatian khusus agar tidak terjebak ke hal-hal yang negatif. Shaggy juga menjelaskan, dirinya bersama Imam Besar Gus Dayat yang sudah dianggap sebagai bapak angkatnya, ingin terus bejuang untuk melakukan syiar dakwah khususnya untuk anak-anak jalanan.
“ Majelis Preman adalah salah satu wadah komunitas hijrah yang biasa menampung teman-teman dijalanan, di pasar, di terminal apapun latar belakangnya untuk sama-sama belajar menuju kearah yang lebih baik lagi. Dan Alhamdulillah sampai saat ini Maprem sudah menginjak usia yang keenam,” ungkap Shaggy.
Kiyai Ahmad Farizki Albahri selaku Dewan Pengasuh Majlis Preman Indonesia menyampaikan, Majlis Preman yang selama ini dianggap sebelah mata oleh masyarakat yang menampung anak anak Punk dan pengamen bertato, namun dengan keyakinan dan kesabaran mereka mau belajar agama dan mengaji.
“Saya rasanya senang bisa singgah disini di Majelis preman, bisa diam disini mempunyai banyak saudara sehingga tidak pandang bulu, Insyaallah Majelis Preman ini selalu diberikan keistiqomahan dalam ibadah, istiqomah dalam tholabul ‘ilmi, dan semuanya dalam keadaan berkah,” tuturnya
Hal senada juga disampaikan Ustadz Jafar Sodiq yang diakrab dipanggil Johan Muhari mengatakan, dirinya sangat merespon dengan baik dengan adanya majelis preman yang menampung anak-anak jalanan.
“Kami disini merespon sangat baik dengan adanya Majelis Preman ini yang mau menampung dari seluruh anak-anak jalanan, anak-anak yang tidak tersentuh oleh pendidikan, denagan adanya majelis ini, Alhamdulillah mereka bisa mendapatkan pendidikan baik itu pendidikan formal maupun pendidikan agama. Saya sangat mendukung dan mendoakan agar majelis ini istiqomah dalam mengemban amanahnya, dan bermanfaat buat bangsa dan negara,” ungkapnya.
Sementara itu salah satu anak Punk yang sudah hijrah, Kutil mengatakan, sebelum berada di Majlis Preman, hidupnya penuh ketidakpastian. Ia mengaku tidak mengenal agama, tidak mengenal kebaikan, namun setelah dirinya berada di Majlis Preman, kehidupan sosialnya terasa lebih baik.
“ Saya berasal dari kota depok, sebelum disini, kehidupan peribadi saya begitu kelam, saya tidak mengenal Tuhan, tidak mengenal agama, tindakan saya itu selalu negative, tapi setelah saya di Majlis preman ini saya bisa belajar agama, belajar ilmu pengetahuan, apa saja hal-hal yang baik bisa dapet disini,” pungkasnya. (Adek S.)