PSI Bertransformasi: Dari Mawar Menjadi Gajah, Menjemput Kedewasaan Politik Baru

oleh -
img 20250719 wa0032

NASIONALNEWS.ID Bogor – Momentum besar tengah terjadi dalam tubuh Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Pada tanggal 19–20 Juli 2025, di Kota Solo, PSI resmi meluncurkan identitas baru mereka: mengganti logo mawar putih bertangan mengepal dengan simbol gajah, hewan yang melambangkan kebijaksanaan, kekuatan tenang, dan kepemimpinan yang penuh pertimbangan. Transformasi ini bukan sekadar rebranding visual, melainkan penanda perubahan arah dan filosofi politik yang lebih matang dan strategis.

PSI, yang selama ini dikenal sebagai partai anak muda dengan semangat idealisme dan keberanian, kini memproklamirkan langkah barunya: dari simbol perlawanan menuju simbol kepemimpinan yang tenang namun kuat. Dalam dunia politik yang kerap bising oleh retorika, kehadiran gajah sebagai lambang baru mencerminkan tekad PSI untuk tampil sebagai kekuatan yang mampu mendengar, berpikir jernih, dan mengambil keputusan dengan penuh pertimbangan.

Logo lama PSI, mawar putih dengan tangan mengepal, telah menjadi ikon perjuangan partai dalam membela nilai-nilai keadilan sosial dan kesetaraan. Namun seiring waktu dan dinamika politik yang semakin kompleks, PSI mengambil langkah penting untuk menyesuaikan diri dengan tantangan baru. “Kami tidak meninggalkan semangat, tetapi menyempurnakannya dengan kebijaksanaan,” demikian pesan yang tersirat dari transformasi ini.

Transformasi ini menandai pergeseran paradigma: dari “kekuatan sebagai keberanian” menjadi “kekuatan sebagai kebijaksanaan.” PSI menyadari bahwa untuk benar-benar membawa perubahan yang berdampak, dibutuhkan lebih dari sekadar keberanian bersuara, dibutuhkan kapasitas untuk memahami, berdialog, dan memimpin dengan kepala dingin serta hati yang terbuka.

Logo gajah yang baru ini bukan hanya simbol. Ia adalah cerminan dari niat PSI untuk menempatkan diri sebagai aktor politik yang mampu meredakan polarisasi, menghadirkan solusi nyata, dan menjembatani kepentingan masyarakat luas. Dalam langkahnya yang mantap dan tidak tergesa, gajah menjadi representasi baru PSI dalam menapaki panggung politik nasional.

Bukan hanya secara simbolik, PSI juga memperkuat demokrasi internalnya. Melalui penerapan sistem one man one vote, seluruh anggota PSI di seluruh Indonesia diberikan hak suara yang sama untuk memilih Ketua Umum partai secara langsung melalui sistem e-vote. Ini adalah wujud nyata komitmen PSI dalam membangun partai modern yang partisipatif, inklusif, dan transparan.

Langkah ini disambut positif oleh berbagai kalangan, termasuk pengamat politik yang menilai bahwa praktik demokrasi internal seperti ini dapat menjadi model bagi partai-partai lain di Indonesia.

Dalam momen bersejarah ini, PSI juga menunjukkan penghargaan kepada Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo. Presiden Jokowi menerima jaket resmi PSI dengan logo baru, sebuah simbol penghormatan atas dedikasinya membangun negeri serta sinyal bahwa PSI siap melanjutkan perjuangan dalam kerangka kolaboratif dan progresif.

Menurut Kefas Hervin Devananda, mantan calon legislatif PSI DPRD Provinsi Jawa Barat Dapil 8, perubahan logo ini adalah refleksi dari transformasi internal yang lebih mendalam. “Ini bukan sekadar perubahan bentuk visual, tetapi representasi dari tekad PSI untuk menjadi partai yang relevan, solutif, dan lebih dewasa dalam menyikapi berbagai persoalan bangsa,” ujarnya.

PSI menegaskan bahwa perubahan ini akan diikuti dengan peningkatan kualitas kepemimpinan kader, penyempurnaan program-program kebijakan publik, dan pendekatan politik yang lebih mendengar suara rakyat. Dalam beberapa tahun terakhir, PSI telah dikenal vokal dalam memperjuangkan hak-hak masyarakat marginal, transparansi anggaran, serta perlawanan terhadap korupsi.

Di tengah iklim politik yang sering gaduh dan terpolarisasi, PSI kini mengusung nilai baru: politik yang bijak, santun, dan substansial. Mereka ingin menunjukkan bahwa kekuatan partai tidak selalu ditentukan oleh seberapa lantang teriakan, melainkan seberapa kuat argumen dan seberapa dalam komitmen terhadap perubahan nyata.

Dengan simbol gajah, PSI melangkah mantap ke masa depan. Mereka ingin menjadi teladan dalam membangun politik yang tidak hanya berorientasi kekuasaan, tetapi juga bermuatan nilai, empati, dan keteguhan prinsip.

Transformasi dari mawar ke gajah adalah simbolisasi dari sebuah kematangan. PSI kini bukan hanya partai anak muda yang idealis, tetapi juga partai yang siap memimpin dengan integritas dan kedewasaan politik.

Sumber : Kefas Hervin Devananda
Anggota PSI, Mantan Caleg DPRD Provinsi Jawa Barat Dapil 8

Editor : Daenk

No More Posts Available.

No more pages to load.