NASIONALNEWS.ID, KOTA TANGERANG – Tim kuasa hukum keluarga pasien diduga korban malpraktik, Hika Putra menyebut pihak Rumah Sakit (RS) Mulya, Pinang, Kota Tangerang menyadari bahwa penanganan operasi katarak terhadap belasan pasien pada bulan lalu mengalami kegagalan.
Hal itu dikatakan Hika, usai mendampingi keluarga pasien menemui Direktur Utama dan Direktur Pelayanan Medis RS Mulya untuk membahas persoalan para pasien yang telah kehilangan penglihatan sebelah matanya, juga yang tengah menjalani perawatan medis di RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta.
Bahkan Hika mengungkapkan, empat dari 17 keluarga pasien yang diduga menjadi korban operasi katarak gagal kembali melakukan pertemuan dengan manajemen RS Mulya dengan cara bergiliran, karena permasalahan setiap pasien berbeda-beda.
“Hasil sementara dari pertemuan adalah pihak rumah sakit sudah mengetahui dan sudah menyadari ada sebuah kejadian yang tidak biasa terhadap kondisi ini,” terang Hika yang juga perwakilan tim kuasa hukum dari Kantor Hukum Indonesia Muda.
Namun, lanjut Hika, pengakuan itu hanya bersifat sementara. Karena pihak RS Mulya akan melakukan investigasi menyeluruh untuk memastikan penanganan operasi katarak yang diduga gagal tersebut.
“Pihak rumah sakit meminta waktu sampai dengan hari Senin (11/2/2019) mendatang untuk memberikan klarifikasi dan jawaban resmi terkait apa yang terjadi. Jadi akan ada semacam upaya investigasi dari pihak rumah sakit untuk memeriksa kenapa ini terjadi,” jelasnya.
Ia juga menuturkan, para keluarga korban menginginkan hasil investigasi tersebut diungkap secara rinci. Apabila dugaan kelalaian terhadap penanganan operasi katarak hingga mengakibatkan para pasien harus kehilangan sebelah bola matanya, bahkan kebutaan memang benar terjadi, pihak keluarga menginginkan adanya punishment atau hukuman timbal balik.
“Makanya kami ingin rumah sakit jujur dari hasil investigasinya nanti,” tegasnya.
Ia menambahkan bahwa, setelah menjalani operasi katarak di RS Mulya, 17 pasien dirujuk ke RSCM Jakarta untuk dilakukan penanganan medis lebih lanjut. Lima di antaranya telah melakukan operasi pengangkatan mata. Lima orang lainnya, masih menjalani pemeriksaan untuk dilakukan operasi pengangkatan mata. Sementara tujuh lainnya dinyatakan sembuh atau tidak melakukan operasi pengangkatan mata.
“Kondisi pasien sekarang beda-beda. Ada yang sudah pulang, ada yang masih tahap operasi dan penyembuhan,” tandasnya.
Sementara itu, pihak RS Mulya tidak memberikan keterangan kepada media ketika pertemuan tersebut usai. Meski awak media telah berupaya meminta konfirmasi mengenai hal tersebut dengan menghubungi dan mencoba menemui Kadiv Humas dan Marketing RS Mulya Ade Suhendi. (aput)