NASIONALNEWS.ID,JOGYAKARTA-Prof.Dr. Ir. Djagal Wiseno Marseno pakar Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gajahmada (UGM) meminta pemerintah mengambil langkah cepat dalam membendung masuk buah buah import dalam menyelamatkan nasib petani buah bersaing dengan membanjirnya buah buah impor . Dia juga meminta agar pemerintah ikut menyelematkan buah tropis dan buah langka Indonesia dan kepunahan. Kamis (28/8/2025)
Usai Launching kampung agrowisata dan perpustakaan digital binaaan Polri berlangsung di Dusun Dukuh Wijilan Nanggulan Kulon Progo Prof.Dr. Ir. Djagal Wiseno Marseno mengatakan, masuknya buah import yang tidak terbendung sangat berdampak luas bagi petani buah tropis Indonesia. Katanya
“Tidak ada kata lain regulasi harus kembali ditata ulang demi keberpihakan pada petani buah tropis kita harus diperkuat. Yang tak kalah pentingnya teknologi disiapkan termasuk sumber daya manusianya sendiri,” Imbuhnya
Dirinya juga menjelaskan, akibat dampak penebangan hutan rakyat seperti yang terjadi di Kalimantan, Papua termasuk Sumatera dan Sulawesi yang dilakukan perkebunan besar swasta berdampak hilangnya spesies buah buahan tropis dan buah buah langka.
“Buah tropis dan buah langka kita harus dilestarikan karena memiliki keunggulan tersendiri diantaranya antioksidan yang tinggi selain itu senyawa aktifnya beda dengan buah import Dalam hal ini pemerintah harus hadir menyelamatkannya dengan cara menyiapkan fasilitas penelitian dan pengembangan buah tropis termasuk buah langka negara kita,” kata penasehat IWOI Kabupaten Sleman itu.
Peresmian Kampung Agrowisata dan Perpustakaan Digital Binaan Polri ini menurut Pakar Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gajahmada UGM itu merupakan upaya pemerintah bekerjasama dengan Polri dan petani dalam menyelamatkan buah tropis dan buah langka Indonesia.
“Ini sebagai pilot proyek dalam upaya mempertahan kekayaan buah tropis kita kedepannya,” pungkasnya.
Haryadi Baskoro salah seorang penasehat IWOI Sleman yang banyak menulis seputar naskah-naskah tentang keistimewaan Jogyakarta mencoba mengomentari bagaimana Keraton Jogjakarta ikut peduli melestarikan buah-buah langka di Jogjakarta.
“Dalam upaya melestarikan beraneka ragam buah tropis Jogjakarta punya visi Among Tani Dagang Layar yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan Dalam menghargai buah buahan wong Jogja menuangkan dalam budaya seperti sawo kecik yang memiliki arti Sarwo becik atau hidup itu harus selalu berbuat baik pada sesama,” kata kerabat Keraton Yogyakarta itu.
(Ridar/PA).








