NASIONALNEWS.ID, JOGJAKARTA-Walikota Jogyakarta Hasto Wardoyo saat ini kondisi kota Jogjakarta berada dalam kondisi darurat sampah. Dalam menangani kondisi ini dia mengajak semua kantor dinas instansi terkait ikut ambil bagian dalam penanganan persoalan sampah. Selasa (16/09/25)

Dibatasinya penerimaan 600 ton sampah per bulan di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST), menjadikan sampah yang dihasilkan dari kota Jogyakarta sudah tidak memungkin lagi dibuang ke TPST Piyungan Bantul
Menurut Hasto Wardoyo pihaknya akan memberdayakan Satpol PP, Linmas, dan tenaga yang ada untuk menjemput sampah organik dari rumah-rumah dan mengajak para pengumpul sampah dan pemulung.
“Semua dinas. Jadi dinas sampah dulu karena ini kondisi darurat,” tegas Hasto kepada para wartawan.
Dalam keterangan terpisah. Sekda DIY, Ni Made mengatakan, salah satu perhatiannya adalah penanganan sampah, Ia juga mengungkapkan bahwa Pemda DIY sebenarnya sudah menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk mitra internasional dari Korea Selatan namun implementasi program baru bisa dilakukan pada tahun depan.
“Menurut saya itu waktu yang lama, padahal persoalan sampah di sini sudah mendesak. Kita akan coba duduk bersama dengan pemerintah kota untuk mencari langkah percepatan,” tegasnya.
Masalah lain yang harus ditangani selain sampah, Ni Made juga menekankan pentingnya kemandirian fiskal daerah. Karena menurut hematnya peningkatan pendapatan masyarakat harus menjadi prioritas untuk menekan angka kemiskinan.
“Tapi bukan berarti kita tidak bekerja keras. Minimal bisa ditekan hingga satu digit dengan cara mendorong pendapatan masyarakat,” jelasnya sembari beranjak meninggalkan kompleks Kepatihan. (Ridar)






