NASIONALNEWS.ID, JAKARTA – Struktur Lembaga Anti Narkotika atau juga di singkat dengan sebutan LAN, tampaknya bakal dibentuk pada sejumlah wilayah yang ada di Provinsi DKI Jakarta.
Diantaranya adalah 18 struktur terpilih dengan meliputi 25 pengurus yang akan di pilih dari wilayah Jakarta Barat dan 25 pengurus inti akan di bagi untuk wilayah Jakarta Utara, Jakarta selatan, Jakarta Timur dan Kepulauan Seribu.
Hal ini di ungkapkan Leni Sundari Ketua Lembaga Anti Narkotika Provinsi DKI Jakarta, di dampingi Kepala Bidang Urusan Jurnalistik, Sulaiman, Senin pagi.
Pembentukan pengurus pada sejumlah wilayah yang ada di DKI Jakarta, tujuannya kata Leni, guna melawan penyalah gunaan narkotika.
“Kita akan membentuk sebanyak 50 Struktur anggota dari sejumlah wilayah DKI Jakarta, diantaranya Jakarta Barat, Jakarta Utara, Jakarta Selatan, Jakarta Timur dan Kepulauan Seribu, dengan tujuan untuk melawan Narkotika. Jadi, siapa yg menanam, dia yg akan menuai. Mari kita semangat untuk melawan penyalah gunaan Narkotika di sejumlah wilayah, dengan melibatkan Badan Narkotika Nasional (BNN), agar Jakarta bisa bebas narkoba,” ujarnya.
Leni menambahkan, akan terbentuk 50 pengurus inti dan 450 pengurus yang di bawahi oleh kepala bidang dan selanjut nya program program berjalan sesuai bidang masing masing.
Di jelaskan Leni, program dari LAN antara lain yaitu,
1.sekolah sehat bersih narkoba
2.kampung sehat bersih narkoba
3.kampanye anti narkoba
4.workshop penanggulangan bahaya narkoba
5.penyiapan duta anti narkoba
6.penyiapan team pengamanan bahaya narkoba
7.pendampingan korban narkoba
Setiap anggota pengurus inti akan ada pembekalan materi untuk selanjutnya di edukasikan kepada masyarakat secara prodesurial.
Masih banyak lagi, lanjut Leni, materi yg belum bisa di sampaikan karena struktur baru harus 50 pengurus di lantik dan pihaknya masih memverifikasi anggota terbaik untuk duduk di jabatan masing².
“Pentingnya pengawasan terhadap anak menjadi prioritas para orang tua. Jadi awasi anak anak kita dari bahaya narkoba, karena narkoba dapat merusak generasi dan masa depan anak anak kita,” pungkasnya.
(Budi Beler)
