Massage di Jakarta Langgar SOP, Terapis Diminta Puaskan Pelanggan dengan Handjob, dr Ngabila: Banyak Dampaknya

oleh -
img 20241206 111303
Foto Ilustrasi

NASIONALNEWS.id, JAKARTA – Menjamurnya usaha massage di Jakarta, namun banyak juga yang melanggar Standard Operating Procedure (SOP). Pasalnya para pengelola massage meminta ke para terapisnya untuk memuaskan pelanggan dengan melakukan dengan istilah petik mangga atau handjob.

“Kami sebagai terapis diminta pihak pengelola untuk memberikan service yang memuaskan terhadap pelanggan, dengan istilah petik mangga atau handjob, supaya pelanggan tertarik mengunjungi kembali,” kata salah satu terapis yang kerap berpindah pindah tempat bekerja kepada wartawan, Senin (2/12/2024)

Ia juga menjelaskan, terkait permintaan pelanggan untuk melakukan hubungan badan, pihak pengelola melarang keras.

“Kami selalu diingatkan, bahwa tidak boleh melakukan hubungan badan di tempat, meskipun pihak pelanggan meminta, karena jika ketahuan sanksinya dipecat,” jelasnya.

Sementara salah satu pelanggan dari kalangan mahasiswa dari fakultas di wilayah Tanjung Duren mangaku dirinya kerap mendatangi ke tempat massage secara berpindah -pindah, namun terbawa gelisah saat di handjob terapis.

“Bagaimana ya, butuh juga si kalau untuk handjob, namanya sudah dipijit pasti kita terbawa. Tapi kadang saya berfikir, apakah terapisnya benar benar steril, yang saya selalu menghantui rasa takut setelah di handjob terkena penyakit gatal -gatal,” ujarnya.

Ia juga menanyakan terkait peran Dinas Pariwisata dan Dinas Kesehatan dalam pengawasan panti pijat

Sudin Pariwisata Melarang Prostitusi Kecil

Terkait hal tersebut, Seksi Industri Pariwisata Sanyoto saat ditemui wartawan di ruangannya menjelaskan, untuk kegiatan handjob di semua panti pijat pihak pariwisata melarang keras.

“Apapun kegiatan petik mangga atau handjob kami sangat melarang keras, artinya kami tidak mengizinkan kegiatan yang biasa disebut prostitusi kecil,” kata Sanyoto kepada nasionalnews.id, Rabu (4/12/2024).

Sanyoto juga menjelaskan banyak hal yang harus dipatuhi para pengusaha massage termasuk para terapis harus memiliki sertifikat.

“Banyak yang harus dipatuhi para pengusaha massage, pertama, terapis wajib memiliki sertifikat, kedua, kamar mandi tidak boleh dalam kamar, pintu tidak boleh tertutup, jika ada yang melanggar silahkan melapor,” jelasnya.

Sudin Kesehatan tidak Mempunyai Kewajiban

Terpisah, Kasudin Kesehatan JB Erizon Safari saat dikonfirmasi melalui pesan singkat WhatsApp menjelaskan, Sudin Kesehatan tidak mempunyai kewajiban apapun dilokasi panti pijat (ranah nya dinas pariwisata), apalagi terhadap pelaku “prostitusi/ prostitusi  terselubung” yang merupakan kegiatan-kegiatan ilegal.

“Kalau toh kami masuk biasanya dalam kegiatan program pencegahan HIV yang bukan kegiatan rutin/ hanya situasional,” jawab Kasudin,” Jumat (5/12/2024).

Sementara Kepala  Satpol PP Kota Administrasi Jakarta Barat Agus Irwanto sebagai penegak Peraturan Daerah (Perda) saat dikonfirmasi wartawan melalui pesan singkat WhatsApp dengan banyaknya prostitusi kecil di lokasi panti pijat tidak memberikan jawaban.

Dampak dari Handjob

Terpisah seorang praktisi kesehatan masyarakat, dr. Ngabila Salama, MKM saat dikonfirmasi wartawan melalui pesan singkat WhatsApp menjelaskan
melakukan aktivitas seksual, termasuk handjob di panti pijat prostitusi, dapat memiliki dampak kesehatan fisik, mental, dan sosial, terutama bagi remaja. Berikut adalah beberapa dampaknya:

Dampak Fisik

1. Penyakit Menular Seksual (PMS):
• Meskipun risiko PMS melalui handjob relatif rendah dibandingkan aktivitas seksual lainnya, tetap ada risiko jika terdapat kontak langsung dengan cairan tubuh atau luka terbuka.
• Penyakit seperti herpes atau infeksi kulit bisa menyebar melalui kontak kulit.
2. Kebersihan dan Infeksi:
• Jika kebersihan tangan dan alat kelamin tidak terjaga, ada potensi infeksi bakteri atau jamur.

Dampak Psikologis

1. Gangguan Mental:
• Remaja yang terlibat dalam aktivitas seksual di luar hubungan sehat berisiko mengalami rasa bersalah, cemas, atau depresi.
• Pengalaman seksual di lingkungan yang tidak sehat bisa memengaruhi persepsi terhadap seksualitas di masa depan.
2. Kecanduan Seksual:
• Paparan aktivitas seksual yang tidak sehat dapat memicu perilaku adiktif, terutama jika digunakan untuk pelarian dari stres atau masalah emosional.

Dampak Sosial

1. Stigma dan Tekanan Sosial:
• Jika diketahui oleh orang lain, remaja dapat menghadapi stigma atau tekanan sosial yang memengaruhi hubungan sosial mereka.
2. Perubahan Pola Hubungan:
• Pengalaman seksual di lingkungan seperti ini dapat memengaruhi kemampuan membangun hubungan sehat di masa depan.

Pencegahan dan Solusi

• Pendidikan Seksual: Remaja perlu mendapat edukasi yang benar tentang kesehatan seksual dan hubungan yang sehat.
• Dukungan Psikologis: Konsultasi dengan konselor atau psikolog bisa membantu remaja memahami dan mengelola dorongan seksual secara sehat.
• Pengawasan Orang Tua: Orang tua atau wali memiliki peran penting dalam memberikan lingkungan yang aman dan mendukung.

No More Posts Available.

No more pages to load.