Melalui Kampung Tematik, Gufron Bakal Rubah Wajah Pedurenan

oleh -
oleh
Lurah Pedurenan, Gufron Supriadi tinjau persiapan penilaian Hatinya PKK di RW 05.

NASIONALNEWS.ID, KOTA TANGERANG – Pasca dilantik Wali Kota Tangerang beberapa pekan lalu, Lurah Pedurenan, Kecamatan Karang Tengah, Gufron Supriadi rajin pantau kegiatan wilayah dan berkeinginan merubah wajah Kelurahan Pedurenan melalui Kampung Tematik.

Mula-mula Ia membentuk Forum RT, kemudian menggelar Rakor pengurus Kader PKK dan menggelar pisah sambut dengan Plt Lurah sebelumnya.

Gufron mengaku, saat ini pihaknya sedang fokus melakukan pembenahan wilayah untuk persiapan penilaian Hatinya PKK Kelurahan Pedurenan, pada tingkat Kota Tangerang.

“Sekarang saya lagi fokus dulu untuk penilaian Hatinya PKK tinggkat kota, yang penilaiannya akan dilakukan pada tanggal 18 Maret 2019 mendatang,” terang Gufron, Jumat (14/3/2019).

Pembentukan Forum RT Kelurahan Pedurenan.

Oleh karena itu, perlu dilakukan pemetaan untuk mengetahui potensi setiap wilayah. Melalui program Kampung Tematik maka akan terlihat potensi yang ada. Sebab Pemkot Tangerang hanya sebagai fasilitator dan pembina dalam pengembangan.

“Kita akan ajak warga untuk kreatif, melalui program Kampung Tematik yang saat ini sedang dicanakan disetiap wilayah Kota Tangerang,” ujarnya.

Gufron menjelaskan, masyarakat yang di wilayahnya akan dilakukan penataan lingkungan, agar diketahui secara jelas permasalahan yang ada. Termasuk juga dengan potensi yang dimiliki wilayah itu untuk menjadi produk unggulan.

“Intinya, keahlian itu bisa dikembangkan dengan kemauan yang tinggi. Kita akan terus menggali potensi yang ada di setiap RW,” tegasnya.

Lepas sambut dan Rakor PKK Kelurahan Pedurenan

Bahkan, kata dia, pembentukan Kampung Tematik tak hanya merubah wajah wilayah, akan tetapi juga budaya masyarakat yang menjadi menerapkan pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

“Pembentukan Kampung Tematik di suatu wilayah memperhatikan beberapa aspek terhadap suatu lingkungan hingga membawa perubahan terhadap lingkungan tersebut,” ungkapnya.

Namun, menurutnya program Kampung Tematik tidak bisa dilakukan sendiri, tetapi juga harus melibatkan stakeholder yang ada.

“Seperti RT RW, masyarakat, pemuda, mungkin juga CSR dan lain-lain,” tandasnya. (aput)

No More Posts Available.

No more pages to load.