NASIONALNEWS.ID, JAKARTA – Ribuan pencari suaka yang berada di gedung kosong, perumahan Daan Mogot Baru, Kalideres, Jakarta Barat terpaksa merayakan Idul Adha di penampungan dan ada juga di beberapa masjid terdekat penampungan.
Mubarrak pencari suaka asal Sudan mengaku sedih, pasalnya dua kali lebaran Idul Adha harus jauh dari keluarga, dirinya yang biasanya selesai shalat Idul Adha berkumpul dengan keluarga dan mengunjungi rumah saudara, namun sekarang tidak lagi.
“Dua kali lebaran Idul Adha saya di sini (Kalideres), keluarga semua jauh. Tadi saya lihat orang-orang ke masjid ramai-ramai bersama keluarga saya cuma sendiri,” ujarnya di penampungan, Minggu (11/8/2019).
Membandingkan lebaran sebelumnya di kampung halaman sendiri, Mubarrak mengaku jauh berbeda dengan di Indonesia. Pada tahun pertama di Indonesia dia terpaksa usai shalat Idul Adha harus duduk seorang diri di trotoar Kalideres. Sedangkan untuk saat ini memang bisa tempat yang lebih layak, namun suasana lebaran tidak benar-benar terasa.
“Tahun lalu selesai shalat saya duduk sendiri di trotoar Kalideres, sekarang ya seperti ini (menunjuk ke arah tenda). Hanya bisa berkumpul sesama pengungsi, tidak dengan keluarga,” katanya.
Hal senada juga di akui oleh Nilo, pencari suaka asal Afganistan. Namun, Nilo lebih beruntung, karena di penampungan bersama kedua orang tuanya.
Nilo menuturkan pagi tadi sekitar pukul 05.30 WIB sudah berangkat ke masjid SMK 1 Jakarta untuk shalat Idul Adha bersama keluarga. Setelah shalat kembali lagi penampungan.
Hal berbeda yang dirasakan saat hari raya kurban di negara asalnya dengan di Indonesia adalah tidak merasakan momen berkumpul dengan keluarga besar usai shalat.
“Lebaran disini selesai shalat balik lagi ke penampungan, beda kalau di Afganistan bisa berkunjung ke keluarga dan kita kumpul keluarga besar,” ujarnya dengan bahasa Indonesia lancar.
Lebih lanjut Nilo juga menyebut lebaran di Indonesia memang berbeda dengan di rumah sendiri. Dia yang biasa usai shalat Idul Adha menemukan makanan, teh, dan jajanan khas Afganistan, namun tidak bisa dirasakan lagi.
“Di Afganistan selesai lebaran ada makanan banyak, minum teh, dan kita bersama keluarga ramai-ramai berkumpul hingga malam,” kata dia.
Salah satu petugas yang berjaga disana mengatakan memang tidak ada kegiatan shalat Idul Adha bersama di penampungan. Dia menyebut beberapa dari pencari suaka mencari masjid terdekat penampungan untuk shalat Idul Adha.
“Mereka rata-rata cari masjid dekat sini buat hari raya. Dari kita memang tidak menyediakan tempat buat shalat Idul Adha disini,” ujarnya.
(Srj/Bb)






