Aksi Demo Berlangsung Damai Cagar Budaya Jogya Selamat

oleh -
img 20250902 092103

NASIONALNEWS.ID, JOGYAKARTA – Kegiatan aksi unjuk rasa yang digelar oleh mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Jogja Bergerak dan Himpunan Mahasiswa Islam Yogyakarta berlangsung damai di Gedung DPRD Provinsi DIY dan kawasan bundaran bulak sumur UGM Jogyakarta Senin (1/9/2025).

Ratusan mahasiswa berdiskusi dalam tiga gelombang menyampaikan aspirasi mereka terkait isu-isu kebangsaan. Jalannya aksi mendapat pengamanan dari aparat gabungan Polri, TNI, serta Jogomaton yang sejak awal mengedepankan pendekatan persuasif dan humanis sehingga suasana tetap kondusif.

Aksi mahasiswa tersebut diterima secara langsung oleh Ketua DPRD DIY, Nuryadi, S.Pd., yang mendengarkan aspirasi dan orasi para mahasiswa di halaman Gedung DPRD DIY.

Selain di DPRD DIY, aksi unjuk rasa mahasiswa juga berlangsung di Bundaran UGM dan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Di kedua lokasi tersebut, siswa melakukan aksi dengan tertib dan damai.

Kabid Humas Polda DIY, Kombes Pol Ihsan, SIK, menegaskan bahwa Polri bersama TNI selalu berkomitmen mengedepankan pelayanan dan pengayoman masyarakat, termasuk dalam pengamanan unjuk rasa.

“Kami bersama TNI dan aparat keamanan lainnya hadir untuk menjamin kelancaran acara aspirasi berjalan aman dan tertib di seluruh titik aksi. Alhamdulillah mahasiswa dapat menyampaikan pendapatnya dengan baik, dan bahkan di DPRD DIY diterima langsung oleh Ketua DPRD. Inilah wajah demokrasi yang sehat di Yogyakarta. Kami mengimbau seluruh elemen masyarakat untuk selalu menjaga demi terciptanya suasana damai di Kota Pelajar ini,” ujar Kombes Pol Ihsan.

Dengan berakhirnya aksi secara tertib di Gedung DPRD DIY, Bundaran UGM, maupun UIN Sunan Kalijaga, situasi kota Yogyakarta kembali normal. Kehadiran aparat yang humanis menjadi jembatan penting terciptanya keamanan dan kenyamanan, baik bagi pengunjuk rasa maupun masyarakat luas.

Gedung ini dibangun oleh Vrijmetselarij (Freemason) di Yogyakarta. Bangunan ini diberi nama Loge Mataram atau Loji Setan karena aktivitas dan ritual yang dilakukan perkumpulan tersebut, yang menimbulkan rasa takut dan penasaran di kalangan masyarakat sekitar.
Setelah proklamasi kemerdekaan, gedung tersebut digunakan oleh BPKNIP (Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat) untuk beberapa waktu.

Di gedung ini, pada tanggal 2 September 1948, Wakil Presiden Moh. Hatta mencetuskan politik luar negeri Republik Indonesia yang bebas aktif di depan sidang BPKNIP.

Sementara itu Gedung DPRD DIY berada di Jl. Malioboro no.54, Kelurahan Suryatmajan, Kecamatan Danurejan, di Kota Yogyakarta. Bangunan ini memiliki nama resmi Loji Mataram, yang dalam bahasa Belanda ditulis sebagai Loge “Mataram” te Djokjakarta, Nederlands Oost-Indië.Selamat dari amuk massa yang rencananya akan melakukan aksi demo Jogja’ Memanggil hari Senin. (1/9/2025).

Gedung DPRD DIY tidak hanya menyimpan kisah arsitektural tetapi juga cerita perjalanan panjang dari era Freemasonry hingga politik bebas aktif Indonesia. Dengan desain gaya arsitektur kolonial yang khas, gedung ini menonjol dengan halaman luas dan kolom-kolom besar yang mendominasi fasad depan serta interior bangunannya.

Tercatat sebagai bangunan cagar budaya periodesasi kolonial dan cina. Gedung ini dibangun oleh Vrijmetselarij (Freemason) di Yogyakarta. Bangunan ini diberi nama Loge Mataram atau Loji Setan karena aktivitas dan ritual yang dilakukan perkumpulan tersebut, yang menimbulkan rasa takut dan penasaran di kalangan masyarakat sekitar.: Setelah proklamasi kemerdekaan, gedung tersebut digunakan oleh BPKNIP (Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat) untuk beberapa waktu.

Di gedung ini, pada tanggal 2 September 1948, Wakil Presiden Moh. Hatta mencetuskan politik luar negeri Republik Indonesia yang bebas aktif di depan sidang BPKNIP. Demonstrasi yang merebak di berbagai kota di Indonesia berimbas kepada museum hingga bangunan cagar budaya. Ada museum yang dijarah hingga gedung cagar budaya yang dibakar.
“Kementerian Kebudayaan sangat menyesalkan insiden yang terjadi. Kami telah berkoordinasi dengan pemerintah daerah, aparat penegak hukum, serta pengelola museum untuk memastikan keamanan dan perlindungan koleksi. Langkah-langkah pemulihan segera dilakukan,” ujar Menteri Kebudayaan Fadli Zon dalam rilis yang diterima, Senin (1/9/2025).

(Tim NN Biro Jogjakarta)

No More Posts Available.

No more pages to load.