NASIONALNEWS.ID, JAKARTA – SUASANA hati Pangihutan Simatupang hari Minggu (5/5) lalu terlihat gelisah. Sepertinya tidak sedang tenang. Sebentar-sebentar Ia bergeser tempat duduk dari satu kursi ke kursi lainnya. Berdiri dan berjalan sambil sesekali menolehkan pandangannya pada deretan kursi kosong yang tersusun rapi dihadapannya. Kadang matanya tertuju pada beberapa kumpulan orang yang sedang bercengkrama dan bermain gawai elektronik sendirian. Sesekali melempar senyum ramah pada tiap orang yang menyapa dirinya.
Sejumlah media online yang tergabung di bawah naungan Jurnal Kota Grup pimpinan Bung Tupang – panggilan akrab Pangihutan Simatupang- beserta wartawannya sore itu memang tengah sibuk menyiapkan acara syukuran. Acara yang dibuat untuk menyambut dan mensyukuri kemenangan Kesit Budi Handoyo sebagai ketua dan M.Yusuf Theo sebagai Ketua Dewan Kehormatan (DK) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) DKI Jakarta periode 2024-2029 ini jangan sampai berantakan. Maka dari itu Tupang mengajak para pemimpin dari media online Jurnal Kota Online, Bicara Jakarta, Jurnal Bicara, SIAP, Jakontime.com dan Nasionalnews.id yang dibinanya untuk bekerja dengan baik. Beruntung acara hari itu tidak dihiasi hujan dan para undangan pun datang sesuai harapan.
Dalam obrolannya dengan Nasionalnews.id, Tupang menyebut acara syukuran yg dibuatnya merupakan bentuk apresiasi pertemanan dirinya dengan Kesit.
Diceritakannya bahwa, jauh sebelum diadakannya pemilihan tersebut, Tupang sudah mengenal dekat Kesit. Meski hanya sebatas individu saja namun, dari kedekatannya yang sudah dirintis lebih dari lima tahun itu membuat mantan kepala sekolah Jurnalisme Indonesia (SJI) PWI Jakarta tahun 2018 ini berani memilih kesit dalam bursa pencalonan sebagai ketua PWI
“Kita memang berkomitmen untuk konsisten dalam memberikan suara kita mendukung Kesit dan Theo dengan segala kemampuan kita,” ujar Tupang saat memberi sambutan.
Memilih sesuatu dengan kriteria yang benar akan menghasilkan sesuatu yang baik. Ternyata pilihan pria tinggi semampai ini terhadap Kesit tidak meleset. Hitungan nilai yang ada pada kandidatnya mampu meninggalkan saingannya dengan skor yang cukup meyakinkan.
“Saya rasa dengan pengalaman, attitude dan mempunyai integritas yang luar biasa, Kesit bisa menjadi memimpin PWI yang berintegritas,” ungkap pendiri Deklarasi Forum Edukasi Pers Indonesia (FEPI) Jakarta ini.
“Selain itu kita memilih Kesit karena hati nurani saja. Dia orangnya simple,” tukas Tupang lagi. Beberapa hal baik dalam diri Kesit yang dia tau adalah soal Keterbukaan dan kejujuran.
Tupang sangat berharap kehadiran Kesit di PWI bisa meningkatkan kwalitas wartawan yang ada. Melaksanakan pendidikan dan pelatihan jurnalistik. Dengan modal kualitas tentunya PWI akan memiliki kader-kader wartawan yang bisa membuat PWI DKI Jakarta semakin Jaya. Salah satunya dengan sering mengadakan pendidikan, pelatihan Kode Etik Jurnalistik (KEJ) agar kualitas wartawan lebih meningkat.
Sementara Kesit yang saat hadir mengenakan stelan celana dan jaket hitam-hitam sangat bersyukur dengan diadakannya acara ini.
“Saya sangat berterimakasih kepada Jurnal Kota Grup yang konsisten dalam mendukung saya menjadi ketua PWI DKI Jakarta. Insya Allah, segala masukan- masukannya dapat dijalankan demi PWI yang lebih baik lagi,” ujar pria yg sering menjadi komentator bola disebuah stasiun televisi swasta ini.
Salah satu bentuk syukur yang dijalankan Kesit adalah selalu baik pada orang lain dan tidak meninggalkan ibadah pada penciptanya. Malam itu Kesit sempat melaksanakan sholat magrib meski ditengah kesibukannya menghadiri banyak acara. Kesit pun terlihat sangat familiar dengan banyak orang. Ia mudah berbaur dengan siapa saja. Mungkin dengan karakter Kesit yang ada bisa meningkatkan guyub menjadi lebih kuat.
Menanggapi harapan Tupang, Kesit berjanji akan menyerap segala aspirasi dari para tokoh senior demi memajukan PWI DKI Jakarta. Kesit juga sangat mengapresiasi dengan apa yang sudah dilakukan Tupang dan timnya.
Semoga saja perpaduan para individu yang terpilih bisa bermanfaat buat orang banyak dan tentunya meningkatkan kualitas dunia kewartawanan di Indonesia…
———–Abie Mujib
