Sukabumi Dilanda Banjir Bandang dan Tanah Longsor

oleh -
images (10)

NASIONALNEWS.id SUKABUMI JAWA BARAT – Cuaca ekstrem yang melanda Kabupaten Sukabumi sejak Selasa 3 Desember 2024 hingga Rabu 4 Desember 2024 telah menyebabkan serangkaian bencana di berbagai wilayah.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam rilisnya menyatakan hujan dengan intensitas tinggi memicu banjir, tanah longsor, dan pergerakan tanah yang meresahkan masyarakat. Meski tidak ada laporan korban jiwa, dampak bencana ini terasa di banyak kecamatan.

Menurut laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), banjir tercatat melanda tujuh wilayah, termasuk Kecamatan Ciemas, Palabuhanratu, dan Gegerbitung.
banjir bandang sukabumi 1
Tanah longsor terjadi di 14 titik, dengan dampak terparah di Kecamatan Simpenan, Palabuhanratu, dan Warungkiara.

Selain itu, pergerakan tanah dilaporkan di empat lokasi, seperti Desa Sukamaju di Kecamatan Cikembar dan Desa Bantargadung di Kecamatan Bantargadung.

BPBD Kabupaten Sukabumi, bersama aparat setempat, telah mengambil langkah cepat dengan melakukan pendataan kerusakan, assessment lokasi terdampak, dan evakuasi di titik-titik kritis.

Penanganan darurat terus dilakukan, termasuk distribusi kebutuhan logistik dan perlengkapan mendesak untuk mendukung proses pemulihan.

“Hingga saat ini, tim kami masih melakukan pendataan di lapangan. Dengan kondisi cuaca yang belum stabil, kami terus bersiaga untuk menghadapi kemungkinan bencana susulan,” ujar perwakilan BPBD Sukabumi.
bpbd banjir sagaranten 4ae3ee139a (1)
BNPB mengimbau pemerintah daerah di wilayah rawan bencana hidrometeorologi agar meningkatkan kesiapsiagaan, terutama menghadapi cuaca ekstrem.

Langkah tersebut mencakup kesiapan alat berat, pompa air, kendaraan evakuasi, serta sumber daya manusia dan anggaran operasional.

Situasi ini menjadi pengingat pentingnya mitigasi dan penanganan bencana secara terencana, terutama menjelang musim penghujan yang diprediksi akan terus berlangsung dengan intensitas tinggi. Pemerintah daerah dan masyarakat diminta tetap waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang untuk mengurangi risiko lebih besar.

No More Posts Available.

No more pages to load.