Anak Sering Menentang dan Mudah Marah, Apakah Ia Bermasalah?

oleh -
img 20251016 153008

NASIONALNEWS.ID,PURWOKERTO-Menanggapi pertanyaan konsumen via layanan  kesehatan online Halodoc. sebagai  praktisi kesehatan di Kabupaen Banyumas, sekaligus Dosen di Universitas  Muhammadiyah Purwokerto, Dr. Irma Finurina Mustikawati., S.Psi., M.Psi., sebagai Psikolog   menjelaskan Ciri-ciri umum atau tanda ODD  pada anak.

Pertanyaan dari Pembaca

Bu Psikolog, saya mohon saran. Anak saya laki-laki berusia 9 tahun. Belakangan ini ia sering menentang apa pun yang saya katakan. Kalau disuruh belajar, ia langsung marah, kadang melempar buku atau menendang kursi. Di sekolah, guru juga mengeluh karena anak saya suka membantah dan sulit diatur. Saya sudah mencoba menegur bahkan menghukumnya, tapi malah makin parah. Sebenarnya apa yang terjadi dengan anak saya, dan bagaimana cara menanganinya?

— R., 35 tahun, Purwokerto

Berikut penjelasan yang menjadi pertanda anak Oppositional Defiant Disorder  (ODD) menurut Dr. Irma Finurina Mustikawati., S.Psi., M.Psi., Psikolog :

Perilaku anak menunjukkan tanda-tanda gangguan perilaku yang dikenal dengan Oppositional Defiant Disorder (OOD) atau Gangguan Menentang Otoritas. Ini bukan sekadar kenakalan, tapi tanda bahwa anak mengalami kesulitan mengatur emosi dan mengekspresikan perasaan dengan cara yang sehat.

Ciri-ciri umum anak dengan OOD antara lain:

  • Mudah tersinggung dan cepat marah.
  • Sering membantah atau menolak perintah.
  • Suka berdebat dengan orang dewasa.
  • Kadang melempar barang atau melawan ketika diminta melakukan sesuatu.

Biasanya perilaku ini berlangsung lebih dari 6 bulan dan mengganggu hubungan anak dengan orang di sekitarnya.

Mengapa Anak Bisa Begitu?

  1. Pola asuh tidak konsisten. Kadang keras, kadang lembek. Anak jadi bingung mana yang boleh dan tidak boleh.
  2. Kurang komunikasi hangat. Anak merasa tidak didengar, sehingga melawan sebagai bentuk perhatian.
  3. Tekanan di sekolah atau rumah. Bisa karena pelajaran sulit, teman tidak ramah, atau suasana keluarga tegang.
  4. Temperamen alami anak. Ada anak yang memang lebih impulsif dan emosional sejak kecil.

Nama Gangguan: Oppositional Defiant Disorder (OOD)

Menurut pedoman DSM-5-TR (2022), OOD termasuk dalam kelompok gangguan perilaku dan pengendalian emosi. Anak dengan OOD menolak aturan bukan karena ingin melawan, tapi karena belum mampu mengelola frustrasi dan kemarahannya. Namun, kabar baiknya: gangguan ini bisa ditangani dengan terapi dan pendekatan pengasuhan yang tepat.

Terapi dan Pendekatan yang Dianjurkan

  1. Terapi Perilaku dan Emosi (CBT): Anak belajar mengenali dan mengendalikan kemarahan secara positif.
  2. Pelatihan Orang Tua (Parent Management Training): Orang tua belajar memberi pujian, aturan konsisten, dan menghindari hukuman fisik.
  3. Terapi Keluarga: Meningkatkan komunikasi dan empati antar anggota keluarga.
  4. Pendekatan Sekolah: Guru memberi reward, ruang tenang, dan dukungan tanpa mempermalukan anak.

Tips Praktis untuk Orang Tua di Rumah

  • Tetap tenang saat anak marah.
  • Gunakan kalimat empatik seperti: ‘Ibu tahu kamu kesal, tapi ayo kita cari cara supaya kamu bisa lebih tenang.’
  • Buat rutinitas jelas.
  • Berikan perhatian saat anak berperilaku baik.
  • Luangkan waktu positif bersama anak.
  • Konsultasi rutin dengan psikolog anak.

“Anak yang suka menentang bukan anak nakal, bisa jadi ia hanya sedang berjuang memahami emosinya sendiri. Dengan bimbingan sabar dan penuh kasih, ia bisa tumbuh menjadi anak yang tenang dan percaya diri.”

Referensi

  • American Psychiatric Association. (2022). Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (5th ed., text rev.).
  • Kazdin, A. E., & Rotella, C. (2021). The Kazdin Method for Parenting the Defiant Child.
  • Eyberg, S. M., Nelson, M. M., & Boggs, S. R. (2019). Evidence-based psychosocial treatments for disruptive behavior.
  • Schonert-Reichl, K. A., & Lawlor, M. S. (2019). Mindfulness and emotional competence in children.

Informasi

Apa Itu OOD?

Gangguan menentang otoritas (Oppositional Defiant Disorder) adalah kondisi di mana anak sering menentang, marah, dan sulit mengikuti aturan dalam jangka waktu lama.

Kapan Harus ke Psikolog?

Jika perilaku menentang terjadi lebih dari 6 bulan, mengganggu sekolah, atau anak tampak stres, segera konsultasi dengan psikolog anak.

Artikel ini disusun oleh Psikolog Klinis Anak & Keluarga, bekerja sama dengan tim redaksi NasionalNews.id Biro Banyumas, Kamis,(16/10/2025)

Apabila pembaca hendak kirim pertanyaan seputar kesehatan psikologis anak silahkan pertanyaan anda berupa tulisan dan kirimkan ke alamat email : [email protected]

Ed>>>>>> IMAM S

 

No More Posts Available.

No more pages to load.