NASIONALNEWS.ID BANTUL – Bertepatan dengan HUT ke-194 Kabupaten Bantul, Kapanewon Dlingo menggelar Kenduri Akbar dalam rangka Merti Dusun di di Komplek Sanggar Budaya Padukuhan Muntum Sendang Singo Dhongso Desa Muntuk, Rabu (6/8/2025). Bupati Bantul dan ribuan warga serta tamu dari negara Korea Selatan menghadiri acara tradisi tahunan dalam rangka melestarikan Budaya Jawa.
Merti Dusun tradisi tahunan bukan hanya menjadi wujud syukur atas limpahan rezeki dan keselamatan, tetapi juga menjadi ruang pelestarian nilai-nilai luhur masyarakat Jawa, khususnya semangat gotong royong dan tolong-menolong yang telah diwariskan turun-temurun, dengan menggelar berbagai kesenian daerah dan kearifan lokal.

Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih menyampaikan rasa bahagianya bisa berada di tengah masyarakat Padukuhan Muntuk. Ia mengapresiasi semangat kolektif warga dalam menjaga keharmonisan dan kemajuan dusun. Menurutnya, Muntuk merupakan salah satu padukuhan dengan pembangunan yang baik, karena warganya menjunjung tinggi budaya gotong royong dan saling bantu dalam kehidupan sehari-hari.
“Merti dusun ini adalah contoh dari guyup rukunnya warga Muntuk dalam bermasyarakat, Merti Dusun Muntuk ini juga sarana dalam melestarikan budaya Jawa sebagai indentitas warga Bantul khususnya dan Yogyakarta pada umumnya,Budaya gotong royong yang kuat seperti ini menjadi kunci pembangunan yang berkelanjutan. Tidak hanya membangun fisik, tapi juga memperkuat rasa kebersamaan dan kepedulian sosial,” terang Halim.

Dalam kesempatan itu, Halim juga menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Bantul secara resmi mengumumkan sebutan baru bagi daerah ini, yakni Bantul Bumi Satriya, bertepatan dengan peringatan Hari Jadi ke-194 Kabupaten Bantul. Sebutan tersebut merupakan penggambaran karakter masyarakat Bantul yang setia, berani, tertib, rukun, iman, dan amanah, nilai-nilai yang juga tercermin nyata dalam budaya gotong royong dan tolong-menolong yang hidup di Padukuhan Muntuk.
“Bantul Bumi Satriya bukan hanya slogan, melainkan arah gerak dan identitas baru yang menyatukan seluruh elemen masyarakat Bantul untuk terus menjaga kearifan lokal dan membangun daerah secara bersama-sama,” pungkasnya.
Ketua Panitia Kenduri Akbar Merti Dusun, Irwan Mustofa menambahkan, bahwa acara Merti dusun ini sudah berjalan turun temurun sehingga menjadi budaya bagi Dusun Muntuk sebagai sarana berkumpul bersama gotong royong bersih bersih dusun dan kenduri bersama/ Selain kenduri akbar dalam acara Merti Dusun ini juga diadakan pagelaran kesenian klenengan atau uyon uyon dari pemuda pemudi Desa Muntuk, malamnya pagelaran wayang kulit yang dipersembahkan dalang Wahyu Prastowo.
“Kenduri Akbar Merti Dusun Muntuk ini dilaksanakan sebagai pelestarian budaya Jawa dan adat istiadat warga dusun Muntuk dalam rangka bersyukur atas rezeki yang diberikan Allah,” tandasnya.
Kenduri akbar Merti Dusun diisi dengan doa bersama dan jamuan makan tradisional yang diikuti seluruh warga, tokoh masyarakat dan tamu undangan, serta dimeriahkan pegelaran kesenian tradisional.
Reporter : Rohman Arby







