Tragis! HW Terjerat Hubungan Terlarang Guru PNS Berprestasi hingga Gangguan Psikologis

oleh -
img 20251021 220742

 

NASIONALNEWS.ID,BANYUMAS-Hubungan yang berlangsung sejak pertengahan 2021 hingga Desember 2024 ini, berawal dari tawaran pekerjaan dan kini meninggalkan trauma mendalam bagi HW.

 

Awal mula kejadian bermula pada pertengahan tahun 2021, saat HW meminta bantuan kepada ST, teman seorang sopir truk sekaligus tetangganya, untuk mencarikan pekerjaan. ST kemudian memperkenalkan HW dengan dengan laki-laki , seorang oknum guru berprestasi yang tinggal di Banyumas. Pertemuan pertama mereka terjadi di sekitar lampu merah perempatan Gandulekor, Mandiraja, pada malam hari sekitar pukul 20.00 WIB.

 

Setelah ST pergi, HW diajak berkeliling oleh oknum guru tersebut menggunakan mobil peribadi miliknya. Sang Guru kemudian meminta HW untuk datang ke rumahnya di lain hari.

HW pun memenuhi permintaan Guru. Karena tidak punya sepeda motor Ia pun diantar oleh teman serkaligus tetangganya, HN (20), menuju rumah oknum Guru PNS di Banyumas. Setibanya di sana sekitar pukul 20.00 WIB, kemudian HW (laki-laki) menghubungi oknum Guru laki-laki itu melalui ponsel HN,

 

“Pak Guru itu datang memandu kami hingga ke rumahnya. Saya dan HW disambut layaknya tamu, namun di rumah tersebut tidak ada orang lain selain guru itu sendiri,” jelas HN, Selasa (21/10/2025)

 

HN mengatakan, saat HW diajak ke ruang belakang oleh Kuswanto selama sekitar 30 menit. Setelah itu, Sang Guru memberikan uang tunai Rp 500.000, sebuah ponsel Samsung A11 yang sudah tidak tersegel, dan satu paket sembako kepada HW.

 

Sepulangnya ke Banjarnegara, HN menaruh curiga dan menanyakan kepada HW perihal pemberian tersebut.

 

HW mengaku telah diciumi berkali-kali dan diminta datang kembali seminggu kemudian.

 

Pada hari yang dimintakan HW kembali mendatangi rumah oknum Guru hingga beberapa kali, yang selalu diantar oleh teman yang berbeda, seperti RN (19), JN (sekitar 24), dan JN (27). Setiap kali berkunjung, HW selalu diberikan sejumlah uang oleh guru tersebut.

 

Pada kunjungan keempat, Guru memerintahkan HW untuk datang kembali tanpa membawa teman. Beberapa hari kemudian, HW dijemput oleh guru di perempatan lampu merah dan diberikan satu unit sepeda motor Yamaha Jupiter dan surat-suratnya.

 

“Suatu waktu HW menggadaikan motor tersebut, dan oknum guru pegawai negeri sipil yang mengetahui hal ini, meminta kembali BPKB motor hingga kini,” Ujar HN.

 

HW mengklaim motor tersebut diberikan sebagai pemberian dan untuk keperluan keluarganya. HW mengakui bahwa ia menjalani hubungan terlarang dengan Oknum guru setiap Sabtu malam, mulai dari tahun 2021 hingga Desember 2024, dan selalu menginap di rumah oknum guru pegawai negeri sipil.

 

HW juga mengungkapkan bahwa oknum guru tersebut tidak hanya memiliki hubungan dengannya, melainkan juga dengan banyak pria lain.

 

Hubungan mereka berakhir pada Desember 2024, ketika oknum guru tersebut meminta untuk tidak lagi berhubungan via telepon maupun bertemu dengannya.

 

Sekitar seminggu setelah itu, pada bulan Desember 2024, oknum guru yang dimaksud menghubungi HW dan membuat janji bertemu dengan anak kandung HW (laki-laki) yang saat itu berusia sekitar 4 tahun (kini 6 tahun dan bersekolah di TK).

Mendapat keterangan narasumber, nasionalnews.id melakukan pencarian alamat yang dimaksud, namun tidak berhasil bertemu oknum guru PNS sedang tidak berada dirumah.

Dalam kurun waktu empat tahun (2021-2024), oknum guru PNS yang dimaksud sering meminta untuk bertemu dengan anak laki-lakinya di toko ritel dan sering memberikan uang tunai, HW pun menyoroti perlakuan terhadap US yang seperti anaknya sendiri.

Di konfirmasi terkait kabar tersebut, kepala dinas Pendidikan kabupaten Banyumas, Joko Wiyono belum mengetahui adanya kabar tersebut.

“Saya belum mengetahui tentang infromasi tersebut,” Tulis Kepala dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas

 

>>> IMAM S

No More Posts Available.

No more pages to load.