NASIONALNEWS.ID KABUPATEN CIANJUR-Banjir bandang yang diawali dari hujan pada Selasa sore hingga Rabu pagi sekitar pukul 03.00 WIB tanggal 4 Desember 2024 menyisakan trauma mendalam warga sekitar. Peristiwa itu menelan 3 orang korban Jiwa diantaranya 2 orang tertimbun longsor dan 1 orang ikut hanyut karena derasnya banjir bandang sungai.
Selain adanya korban jiwa, bencana banjir bandang juga memporak porandakan harta benda milik warga, dari rumah tinggal, kadang ternak sampai tak menyisakan harta benda hanya badan serta pakaian yang melekat. Banjir bandang yang menimpa warga di beberapa kecamatan di Kabupaten Cianjur tersebut membuat masyarakat panik dan ketakutan.
Sementara Berdasarkan infografis dari BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Cianjur Provinsi Jawa Barat, 7 Desember 2024 pukul 19:00 WIB terdapat 18 Kecamatan terdampak dengan 9 Kecamatan terparah yaitu Kecamatan Agrabinta, Campaka, Campakamulya, Cibeber, Cibinong, Cijati, Cikadu, Cikalongkulon dan Kecamatan Cilaku.
Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) setempat melakukan penanganan awal dengan menghimbau kepada Masyarakat untuk mendatangi titik kumpul pengungsian yang tersebar pada 11 titik yaitu: Agrabinta, Cijati, Pagelaran, Kadupandak, Leles, Sukanagara, Tanggeung, Cibinong, Pasirkuda, Takokak dan Sindangbarang yang di anggap lebih aman. Pengungsi terbagi dalam lokasi pengungsian yang berada di aula Pemerintah Desa, rumah tetangga, rumah saudara dan madrasah.
Pimpinan Kecamatan Agrabinta Offan Soffarudin Maulana mengatakan, Saya merasa prihatin akibat bencana banjir bandang yang datang tiba-tiba tersebut hingga menyisakan kerugian begitu banyak. Tercatat 3 orang meninggal dunia, 2 tertimbun longsor, 1 terbawa arus dan 1 luka-luka. Dampak bencana menyebabkan 515 rumah rusak, 288 rumah terancam, 544 rumah terendam, 2993 jiwa terdampak, 888 jiwa terdiri dari pengungsi. Infrastruktur di 85 titik jalan rusak, 4 irigasi dan ladang terendam, 8 jembatan rusak (hanyut dan putus). Warga dari 544 rumah yang terendam sebanyak 1568 jiwa sudah kembali ke rumah karena banjir sudah mulai surut mereka coba mengecek keberadaan rumah mereka masing-masing.
“Sekcam yang pantau ke lapangan memberikan laporan, bahwa Kecamatan Agrabinta alami pergerakan tanah dan banjir luapan dari 2 sungai besar yang bermuara di pesisir pantai selatan ‘lebih 1500 rumah terendam banjir’, banjir menggenangi 5 desa yaitu Mekarsari, Sukamanah, Bojongkaso, Karangsari, dan Wangunjaya. Saat peristiwa banjir terjadi, warga diungsikan ke bangunan-bangunan yang lebih tinggi. Pada hari Kamis airnya mulai surut dan warga mulai membersihkan rumah. Ada 1740 jiwa di sini yang terdampak. Pergerakan tanah di Sinarlaut dan Bunisari menyebabkan longsor. Lebih dari 50 rumah tak bisa dihuni kembali. Warga terdampak pergerakan tanah ada 112 jiwa seiring waktu bisa terjadi perubahan karena update informasi. Listrik dipadamkan di beberapa wilayah terutama di Kampung Babakan Inpres dan Lingkungsari. Pasokan listriknya berasal dari unit Cikembar Sukabumi dan sekarang sedang bermasalah akibat bencana kemarin,” Kata Camat
Lebih lanjut Camat menerangkan, Khusus Kecamatan Agrabinta desa yang banjir di Mekarsari, Desa Sukamanah terdampak banjir dan longsor, Desa Mulyasari jalan desa terputus dan longsor, Desa Karangsari banjir, jalan longsor, jembatan pun hanyut tak ada akses. Desa Sinarlaut akibat pergeseran tanah rumah rubuh dan 40 KK diungsikan.
Camat Agrabinta menggantungkan harapanya kepada Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka yang saat ini berada di Suka Bumi Jawa Barat supaya ada dukungan penanganan yang lebih cepat untuk memberikan pelayanan terhadap warganya yang terdampak.
“Harapan Saya jembatan utama yang putus dan hanyut itu segera diaktifkan karena tak tersisa apapun dari jembatan itu. Hanya tali-talinya yang masih terjuntai. Tolong agar akses ini segera ditangani. Kami tak bisa keluar keadaan jalan yang ada pun sangat licin itu sehingga membahayakan pengguna jalan. Mas Gibran jika ke Sukabumi tolong tengok Kami di sini, kami perlu akses jalan untuk bisa melakukan aktifitas harian.
Sementara Deny Oktoriana Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Agrabinta menambahkan, Saya dan seluruh desa betul-betul memohon untuk akses jalan diutamakan. Sulit melakukan aktifitas terlebih setelah musibah itu semua sibuk beres-beres. Saya masih terus pantau ke lapangan sesuai Instruksi bapak Camat Opan Sopian, ” kata Deny.
“Daerah Bojongkaso, Kecamatan Agrabinta, Kabupaten Cianjur ini paling ujung berhadapan dengan wilayah Sukabumi. Jika berkenan sudi kiranya Mas Gibran menyambangi kami disini. Jembatan kami putus tak bisa kemanapun. Kepada relawan dan donatur mohon kepada yang terketuk hatinya membantu akses jalan kami yang terputus. Akses satu-satunya yang jika naik motor sangat berbahaya karena di pinggir jurang tebing yang tinggi serta licin. Anak sekolah tak bisa berangkat ujian tak ada akses jalan. Jembatan penghubung sepanjang 120 meteran itu putus terbawa air. Kami tak punya akses. Tolong bantu bangun jembatan untuk kami, ” Ungkap Sekcam
Bupati Cianjur H. Herman Suherman berserta Dandim 0608 Letkol Arm Haryanto dan pihak terkait sudah menyambangi wilayah Kecamatan Agrabinta. Kunjungan dan pemberian bansos untuk korban banjir dan pergeseran tanah oleh Bupati dan Dandim beserta seluruh OPD kabupaten Cianjur sudah dilakukan dan hari ini, Minggu, 8 Desember 2024 rencana pihak pemerintahan setempat akan mengadakan rapat koordinasi di Sukabumi untuk merealisasikan apa saja langkah selanjutnya yang harus dilakukan.
“Relawan yang hari ini siap kembali ke Jakarta Yanta Pelangi menyampaikan, meski mulai surut namun jembatan itu harus dibangun kembali. Mas Gibran semoga saja sempat menengok dan mendengar keluhan warga disana dan merealisasikan segera agar jembatan itu kembali dibangun dan dapat dimanfaatkan warga sekitar,” kata Yanta kepada awak media.
Pewarta : Debora Grace