NASIONALNEWS.ID, Jakarta – Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Kemenekraf/Barekraf) menetapkan enam kabupaten/kota dalam program KaTa (Kabupaten/Kota) Kreatif.
Karena, mereka dinilai berhasil menumbuhkembangkan inovasi kreatif dan membangun komitmen seluruh pemangku kepentingan.
Menteri Ekraf, Teuku Riefky Harsya mengapresiasi dedikasi dan strategi pengembangan ekonomi kreatif yang telah dijalankan perangkat daerah, komunitas kreatif, dan masyarakat luas dari masing-masing daerah.
“Dalam mewujudkan komitmennya, Kementerian Ekraf terus mendorong Program Pengembangan Kabupaten/Kota (KaTa) Kreatif sebagai ujung tombak membangun ekosistem ekraf yang dimulai dari daerah,” katanya.
“Sejak program ini bergulir pada 2016 sebanyak 86 kabupaten/kota telah mengidentifikasi potensi subsektor unggulan daerahnya melalui kegiatan Penilaian Mandiri Kabupaten/Kota Kreatif Indonesia (PMK3I).”
Pernyataan ini disampaikannya saat memberikan sambutan dalam penetapan KaTa Kreatif 2025 di Jakarta pada Jumat (19/12/2025).
Penetapan KaTa Kreatif 2025 diharapkan bisa mendorong kolaborasi hexahelix.
Selain itu memperkuat pengembangan subsektor ekonomi kreatif yang strategis sehingga dapat mewujudkan mesin baru pertumbuhan ekonomi yang dimulai dari daerah.
“Kami mengucapkan selamat kepada enam kabupaten/kota kreatif yang telah menunjukkan keseriusan dalam pengembangan ekosistem tingkat lokal dan nasional,” tuturnya.
“Tentu keberhasilan ini bisa tercapai dengan adanya kolaborasi yang kuat antar pemerintah, komunitas, akademisi, pegiat ekraf, dan stakeholder lain yang gerak bersama menghasilkan manfaat dari kreativitas bagi pembangunan daerah dan kesejahteraan masyarakat,” tuturnya.
Deputi Bidang Pengembangan Strategis Ekraf, Cecep Rukendi memberi laporan penilaian KaTa Kreatif sejak Oktober 2025 dalam bentuk tiga klaster kegiatan.
Hal yang dimaksud seperti PMK3I, penetapan KaTa Kreatif, dan Program Pengembangan Jejaring Kota Tingkat Internasional, UNESCO Creative Cities Network (UCCN).
Tahap klaster kedua dinilai perlu untuk memastikan seluruh daerah memiliki titik awal pemahaman yang sama terkait alur seleksi.
Kemudian, parameter penilaian, dan substansi presentasi maupun video profil kota yang disiapkan masing-masing daerah.
“Melalui Program KaTa Kreatif Indonesia, Kementerian Ekraf tidak hanya memberikan pengakuan, tetapi juga mendorong lahirnya model panutan daerah atau role model yang mampu mengembangan subsektor unggulan secara terstruktur, berkelanjutan, dan berdampak nyata bagi perekonomian,” ucapnya.
Penetapan KaTa Kreatif Indonesia 2025 sebagai upaya pemerintah mengapresiasi daerah yang menunjukkan komitmen kuat pengembangan subsektor ekonomi kreatif nasional.
Sebanyak enam Kabupaten/Kota Kreatif 2025 yaitu:
1.Kota Banjarmasin (subsektor unggulan kriya)
2.Kabupaten Buton Tengah (subsektor unggulan kriya)
3.Kabupaten Cilacap (subsektor unggulan film, animasi, dan video)
4.Kota Manado (subsektor unggulan musik)
5.Kabupaten Pati (subsektor unggulan seni pertunjukan)
6.Kabupaten Trenggalek (subsektor unggulan seni pertunjukan)
Kota Manado tidak akan hidup dan dinamikanya tak akan berkembang tanpa nyanyian atau musik.
“Kami bersyukur banyak sekali paduan suara (choir) yang menjadi andalan untuk menciptakan event kreatif, khususnya bidang musik sehingga banyak menyerap tenaga kerja,” ujar Wakil Wali Kota Manado, Richard Sualang.
“Terima kasih atas apresiasinya sehingga subsektor musik ditetapkan sebagai subsektor unggulan karena didukung ekosistem yang kuat dan berakar pada budaya lokal, khususnya tradisi paduan suara, alat musik tradisional, serta perkembangan musik modern.”
Turut mendampingi Menteri Ekraf Teuku Riefky Harsya yaitu Deputi Bidang Kreativitas Digital dan Teknologi Muhammad Neil El Himam.
Selanjutnya, Staf Khusus Menteri Bidang Manajemen Internal dan Efektivitas Organisasi M. Yanuar Pranuradhi.
Berikutnya, Staf Ahli Bidang Sistem Pemasaran dan Infrastruktur Septriana Tangkary.
Lalu, Staf Ahli Bidang Pendanaan dan Pembiayaan Restog Krisna Kusuma.
Pejabat lainnya Direktur Fasilitasi Infrastruktur, Fahmy Akmal dan Direktur Arsitektur dan Desain Sabar Norma Megawati Panjaitan.
Tidak ketinggalan Direktur Gim Luat Sihombing, Direktur Konten Digital Yuana Rochma Astuti, serta Plt. Direktur Aplikasi Wahyu Wicaksono.
Hadir juga Wakil Wali Kota Banjarmasin Ananda dan Bupati Buton Tengah Azhari
Lalu, Wakil Bupati Cilacap Ammy Amalia Fatma Surya, Bupati Pati Sadewo, dan Plt. Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Trenggalek Edi Santoso.









