Guru Tak Hadir, Babinsa Mengajar di SD Inpres Kampung Wenin

oleh -
oleh

NASIONALNEWS.ID, MIMIKA – Bintara Pembina Desa (Babinsa) dari Koramil 1710-06/Agimuga turun tangan membantu mengajar di SD Inpres Kampung Wenin, Distrik Jita, Kabupaten Mimika, Senin, (15/10/18). Hal itu dilakukan lantaran guru di SD Inpres tidak disiplin dalam menjalankan tugasnya.

“Guru-guru disini sebenarnya tidaklah kurang, tapi karena kurangnya kesadaran dari oknum individu guru tersebut, maka mereka jarang masuk ke pedalaman dengan berbagai alasan, dan saya sebagai seorang Babinsa wajib mengunjungi sekolah, serta berkomunikasi sosial kepada masyarakat untuk mengetahui keluhan yang dirasakan warga binaan saya,” Babinsa Kampung Wenin Koramil 1710-06/Agimuga, Serda Ruslan kepada NasionalNews.id.

Menurutnya, siswa SD Inpres yang sudah bersemangat untuk datang belajar di sekolah, namun setibanya di dalam kelas, tidak ada guru yang datang untuk mengajar. Melihat hal tersebut, dirinya berkoordinasi dengan guru untuk membantu memberikan pelajaran terhadap siswa-siswi yang kelasnya tidak ada gurunya.

“Kegiatan ini sebagai salah satu pembinaan teritorial dari satuan komando kewilayahan kepada warga masyarakat yang berada di desa terpencil, dengan dibekali buku petunjuk dari guru lainnya, kami memberikan materi pelajaran sesuai dengan buku petunjuk yang diberikan agar tidak keluar jalur dari materi pelajaran yang akan diajarkan kepada siswa-siswi SD Inpres Senggi,”ucap Ruslan.

Lanjut Babinsa Kampung Wenin, keadaan siswa-siswi di sekolah pedalaman sangat jauh berbeda dengan siswa-siswi di perkotaan. Ini adalah potret umum siswa-siswi di pedalaman yang memang sangat memprihatinkan.

“Mereka umumnya hanya mempunyai satu atau dua buku tulis dengan satu pensil atau pulpen yang disimpan dalam tas kresek, mereka tidak memakai sepatu tetapi bersandal jepit atau malah kadang bertelanjang kaki. Seragam pun tidak setiap hari bisa dipakai oleh semua siswa-siswi yang datang ke sekolah. Walaupun demikian semangat mereka untuk menimba ilmu di bangku sekolah tak kalah besar jika dibandingkan dengan para pelajar yang ada di kota,” jelasnya.

Ruslan menambahkan, Kampung Wenin yang jaraknya sekitar 7 kilometer dari Distrik Jita, sebetulnya tidaklah jauh. Namun karena medan jalan yang agak sulit membuat desa ini jarang tersentuh. Sebagai seorang Babinsa, saya merasa terpanggil untuk berbagi ilmu kepada para siswa di sekolah tersebut,” ujarnya.

Sementara salah satu guru yang selalu aktif di sekolah Mateus Dappa, Ele menuturkan bahwa, kegiatan seperti itu diharapkan dapat membantu anak-anak di dusun terpencil yang masih membutuhkan perhatian khusus karena berada di daerah pedalaman.

“Kehadiran TNI terutama Babinsa, di sana menciptakan keakraban, terutama dengan anak usia sekolah, mereka sangat senang dan bangga dengan kehadiran Babinsa di wilayah tersebut,” pungkasnya. (Yeri Tarima)

No More Posts Available.

No more pages to load.