NASIONALNEWS.ID, KABUPATEN NABIRE – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Nabire menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) persiapan tahapan pemilu 2019, di Aula Sion, Jalan Jendral Sudirman, Kelurahan Karang Tumaritis, Kabupaten Nabire, Kamis (14/2/2019) lalu.
Rakor ini dihadiri oleh BPD, PPS, dan KPU yang dipimpin langsung Ketua KPU Kabupaten Nabire Wihelmus Degei.
Dalam rapat ini, dilakukan pembahasan mengenai penyusunan daftar pemilih yakni Daftar Pemilih Tetap Tambahan (DPTB) dan Daftar Pemilih Khusus (DPK) pemilu 2019.
Wihelmus Degei mengatakan, bahwa tujuan dilaksanakan Rakor guna mengecek persiapan seluruh penyelenggara di tingkat bawah mereka benar aktif atau bahkan terlibat dalam partai politik.
“Kami ingin mengecek bagaimana kesiapan dan keaktifan BPD termasuk ketua-ketua TPS, apakah mereka benar-benar membantu penyelenggara terutama KPU, karena mereka bagian dari kami yang merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan,” kata Wihelmus kepada NasionalNews.id.
Adapun materi yang diberikan, ungkap Wihelmus, terkait penyusunan daftar pemilih khusus dan daftar pemilih tambahan serta perbaikan daftar pemilih tetap yang bermasalah di tingkat bawah.
“Sehingga betul-betul mereka bekerja untuk bangsa dan negara artinya supaya tahapan pemilu dapat berjalan dengan baik di tingkat bawah sehingga nilai demokrasi dapat terwujud pada 17 April 2019 mendatang,” jelasnya.
Dirinya berharap mereka dapat bekerja secara profesional sesuai dengan acuan Undang-Undang dan tidak boleh ada kepentingan dengan siapapun.
“Bekerja lah sebagai orang-orang penyelenggara di tingkat bawah yang menjalankan Undang-Undang. Sehingga pemilihan Pilpres dan Legislatif dapat berjalan dan tidak ada masalah,” tegasnya.
Ia menambahkan, bahwa pihaknya akan terus melakukan sosialisasi hingga hari pemilihan, agar warga bisa berbondong-bondong datang ke TPS untuk memberikan hak suaranya.
“Kami akan melakukan sosialisasi terus di setiap Distrik bahkan sampai di kampung supaya seluruh warga negara dapat memberikan suaranya pada 17 April 2019 sesuai dengan hati nurani tanpa ada paksaan dari siapa pun,” tandasnya. (yeri tarima/04)






