Anak Agung Sagung Saraswathi Dharmaputri Cucu Raja Pemecutan Bawa Pesona Bali ke Panggung Budaya Nasional

oleh -
oleh
img 20251017 wa0047

NASIONALNEWS.ID YOGYAKARTA – Aroma keanggunan Bali terasa sejak sosok Agung Sagung Saraswathi Dharmaputri melangkah memasuki aula megah Hotel Grand Serela Yogyakarta. Dengan balutan busana bernuansa etnik dan tutur kata yang lembut, cucu dari Raja Pamecutan, Bali, ini mencuri perhatian dalam ajang Pemilihan Putra Putri Budaya Indonesia (PPBI) 2025 yang digelar pada Kamis (16/10/2025).

Gadis berusia 17 tahun, Siswi kSMA Negeri 4 Denpasar, hadir bukan sekadar membawa nama besar keluarga Kerajaan, tetapi juga membawa misi kebudayaan—menghidupkan kembali semangat tradisi di tengah derasnya arus modernisasi yang kerap melunturkan akar identitas bangsa.

raja pemecutan

Darah Biru dengan Jiwa Budaya

Tumbuh di lingkungan Puri Agung Pemecutan, salah satu puri tertua dan paling berpengaruh di Denpasar, Agung Sagung Saraswathi Dharmaputri sejak kecil telah menyatu dengan ritme budaya dan spiritualitas Bali. Denting gamelan yang syahdu, wangi dupa yang menenangkan, serta nilai-nilai luhur Tri Hita Karana membentuk kepribadiannya: seimbang antara cinta kepada sesama, alam, dan Sang Hyang Widhi Wasa.

Bagi saya, budaya bukan hanya warisan yang harus dijaga, tetapi juga napas kehidupan yang harus terus dihidupkan,”
ungkap :Anak Agung Sagung Saraswathi Dharmaputeri dengan senyum teduh yang mencerminkan kedewasaan batin di usia muda.

Dikenal lembut namun tegas, Anak Agung Sagung Saraswathi Dharmaputeri aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan budaya di Bali—mulai dari pelestarian tari klasik hingga memperkenalkan filosofi hidup Bali kepada generasi muda. Nilai-nilai itu pula yang ia warisi dari sang ibunda, Anak Agung Vitra Fremeira Sarjana, seorang perempuan tangguh yang menanamkan pentingnya kearifan lokal di setiap langkah hidup putrinya.

Membawa Bali ke Panggung Nasional

Dalam ajang PPBI 2025 tanggal 14-18 Oktober 2025,Anak Agung Sagung Saraswathi Dharmaputri tampil mewakili Provinsi Bali dengan busana adat bernuansa keemasan yang memancarkan keanggunan kerajaan sekaligus keindahan seni rupa Bali. Ia memadukan kemewahan tradisi dengan semangat muda yang segar—sebuah simbol harmoni antara masa lalu dan masa depan.

Namun, keindahan yang ia bawa tidak berhenti di permukaan. Di balik senyum lembutnya,Anak Agung Sagung Saraswathi Dharmaputri menuturkan gagasan kuat tentang pelestarian bahasa daerah dan kearifan lokal.

Bahasa daerah adalah jiwa budaya. Ketika kita kehilangan bahasa, kita kehilangan sebagian jati diri sebagai bangsa,”
tuturnya penuh makna.

Advokasi Budaya: SEMARAK (Semangat Anak Rawat Kebudayaan)

Dalam sesi wawancara, Anak Agung Sagung Saraswathi Dharmaputeri memperkenalkan program advokasinya yang bertajuk SEMARAK (Semangat Anak Rawat Kebudayaan). Melalui inisiatif ini, ia mengajak anak-anak Bali untuk mengenal dan mencintai budaya melalui gending tradisional, permainan rakyat, dan cerita rakyat.

Generasi muda harus dikenalkan pada budaya sejak kecil. Dari nyanyian dan permainan tradisional, mereka bisa belajar cinta dan bangga pada akar budayanya sendiri,”Tuturnya

Bagi Anak Agung Sagung Saraswathi Dharmaputeri program ini bukan sekadar proyek, tetapi panggilan hati untuk memastikan bahwa suara masa lalu tetap bergema di masa depan.

Perjalanan Menuju Puncak

Selama masa karantina PPBI, Anak Agung Sagung Saraswathi Dharmaputeri tampil dalam berbagai busana daerah seperti kain prada dan endek Bali karya desainer lokal. Pada sesi bakat, ia membawakan tarian bertema spiritualitas generasi muda Bali—menggambarkan perjalanan jiwa dari sembah bhakti kepada Sang Hyang Widhi hingga tekad melestarikan warisan leluhur di tengah tantangan zaman.

Rangkaian kegiatan PPBI berlangsung hingga 18 Oktober 2025, dengan Grand Final pada 17 Oktober di Performance Hall Fakultas Bahasa, Seni, dan Budaya Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Para finalis dari berbagai provinsi akan menampilkan kemampuan terbaik mereka, mulai dari presentasi budaya hingga aksi nyata pelestarian tradisi.

Harapan Seorang Putri Bali

Bagi Agung Sagung Saraswathi Dharmaputri, menjadi cucu raja bukanlah sekadar kebanggaan, melainkan tanggung jawab moral untuk menyalakan kembali bara cinta budaya di dada generasi muda.

Budaya bukan hanya pakaian adat atau upacara. Ia adalah identitas, cara berpikir, dan cara kita mencintai tanah air,” jelasnya

Dengan pesona lembut dan visi yang kuat, Agung Sagung Saraswathi Dharmaputri, siswi SMA Negeri 4 Denpasar, menjadi cerminan generasi muda yang berakar pada tradisi namun berpikiran modern.

Melalui langkahnya di panggung PPBI 2025, Bali tidak hanya hadir dengan keindahan rupa—tetapi juga dengan jiwa, makna, dan kebijaksanaan yang hidup.Tutupnya(Satrio)

No More Posts Available.

No more pages to load.