NASIONALNEWSID, KOTA TANGERANG – Dengan mengusung tema ‘Hikmah Perseteruan MenkumHam Vs Walikota’ Forum Wartawan Tangerang menggar Diskusi Publik Solusi Untuk Mispersepsi, di Retro Hits Cafe, Km 25, No. 88, Karawaci, Kota Tangerang, Minggu (22/7/2019).
Dalam hal itu, narasumber meminta Pemkot Tangerang membentuk tim kecil pasca perseteruan antara Menkumham, Yasonna Laoly dan Walikota Tangerang, Arief R. Wismansyah.
Bahkan, para narasumber juga sepakat bahwa persoalan perseteruan antara Walikota Tangerang dan Menkumham akan selesai. Namun ada langkah-langkah yang harus ditempuh untuk menyelesaikan inti persoalan tersebut. Maka dari itu Pemkot Tangerang diminta agar membentuk tim kecil yang terdiri dari berbagai elemen masyarakat, diantaranya, akademisi, praktisi, pemerhati pemerintahan, awak media dan lembaga swadaya masyarakat (LSM).
Seperti yang diutarakan, Akademisi dari STISIP Yupentek, Bambang Kurniawan. Menurut dia Walikota Tangerang harus membentuk tim kecil yang melibatkan unsur eksternal. Terutama dalam menyikapi persoalan publik.
“Saya berharap Pak Wali membentuk tim kecil yang terdiri dari berbagai lapisan masyarakat, mulai akademisi, tokoh masyarakat, pemerhati kota dan jurnalis untuk mengkaji setiap langkah ataupun kebijakan yang menyangkut kepentingan publik,” kata pria yang akrab disapa mas Bembeng.
Bembeng menambahkan, Walikota Tangerang harus mendapat masukan dari pihak luar dan bukan hanya dari unsur birokrasi saja. Ini dibutuhkan sebagai salah satu upaya mencari solusi dalam menyikapi persoalan yang terjadi di Kota Tangerang.
Bembeng berharap tim kecil yang melibatkan unsur masyarakat itu, bisa menjadi masukan dan bahan pertimbangan walikota dalam menentukan langkah dan sikap dalam mengambil keputusan stategis demi kepentingan publik.
“Tim tersebut nanti hanya memiliki satu kepentingan yakni, bagaimana Walikota akan lebih bijak dalam menangani persoalan persoalan dan saya sangat yakin Walikota tidak mungkin berjalan sendiri,” jelasnya.
Bembeng juga meyakini dengan adanya tim eksternal itu, nantinya dapat membantu dan meminimalisir persoalan-persoalan yang terjadi di Kota Tangerang.
“Saya yakin dengan adanya hal itu, bisa dapat membantu dan meminimalisir persoalan yang terjadi di Kota Tangerang,” ungkapnya.
Hal senada disampaikan Ketua Forwat, Andi Lala mengatakan, bahwa Walikota Tangerang juga harus mendapat masukan dan saran dari pihak eksternal, karena dengan cara itu diharapkan kebijakan yang diambil atas nama publik tidak juga menjadi mispersepsi.
“Ya, semua harus dilibatkan, karena persoalan daerah bukan hanya tanggungjawab walikota saja. Tapi kita semua sebagai masyarakat. Ini juga sebagai peran aktif masayarakat dalam upaya mencari solusi,” pungkas Andi yang juga lahir di Kota Tangerang. (aput)