Konsultasi Publik PT EAVM di Desa Pucuk Disorot, Warga Pertanyakan Transparansi CSR dan Rekrutmen Lokal

oleh -
screenshot 2025 12 17 03 36 55 34 6012fa4d4ddec268fc5c7112cbb265e7
Foto: Pihak manajemen PT EAVM, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Lamongan, Forkopimcam Pucuk, Pemdes Pucuk, tokoh masyarakat, serta perwakilan warga di Balai Desa Pucuk. Selasa (16/12/2025)

NASIONALNEWS.id, LAMONGAN – PT Ever Age Valves Metals (EAVM) menggelar kegiatan Pengumuman Konsultasi Publik terkait Rencana Pengembangan Industri Pembuatan Logam Dasar Bukan Besi di Balai Desa Pucuk, Kecamatan Pucuk, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, Selasa (16/12/2025).

Kegiatan tersebut dihadiri manajemen PT EAVM, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Lamongan, Forkopimcam Pucuk, Pemerintah Desa Pucuk, tokoh masyarakat, serta perwakilan warga.

Dalam forum tersebut, sejumlah warga menyampaikan aspirasi sekaligus kritik, khususnya menyangkut rekrutmen tenaga kerja lokal dan pelaksanaan program Corporate Social Responsibility (CSR) yang dinilai belum transparan.

Perwakilan warga, termasuk dari unsur PKK, menyoroti minimnya dukungan perusahaan terhadap lembaga pendidikan yang ada di Desa Pucuk. Mereka berharap anggaran CSR perusahaan dapat diarahkan untuk membantu pengembangan pendidikan desa secara berkelanjutan, bukan hanya bersifat insidental.

Selain itu, warga juga mempertanyakan
mekanisme dan regulasi perekrutan tenaga kerja. Mereka meminta adanya kejelasan prosedur melamar kerja yang memberikan prioritas bagi warga setempat, mengingat keberadaan industri berada di wilayah Desa Pucuk.

Sorotan lebih tajam disampaikan Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Pucuk, Rokin. Ia mempertanyakan akuntabilitas dan keterbukaan CSR PT EAVM yang telah beroperasi selama bertahun-tahun.

“Apakah ada CSR untuk Desa Pucuk yang masuk sebagai Pendapatan Asli Desa (PAD), seperti yang terjadi di desa-desa lain ?,” tanya Rokin di hadapan manajemen perusahaan dan warga.

Menanggapi hal tersebut, Surya, selaku manajemen PT EAVM menegaskan bahwa perusahaan telah menjalankan rekrutmen karyawan sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) yang berlaku. Terkait CSR, pihaknya mengklaim perusahaan rutin menyalurkan bantuan sosial.

“Kaya Idul Fitri, kita anggarkan untuk fakir miskin dan anak yatim yang terlantar, jadi kami menyalurkan bantuan berupa paket sembako,” tegas Surya.

Namun demikian, pernyataan tersebut dinilai belum sepenuhnya menjawab pertanyaan warga terkait skema CSR jangka panjang, transparansi pengelolaan, serta kontribusi perusahaan terhadap pembangunan desa secara struktural.

Sementara itu, Kepala Desa Pucuk, Ali, menyampaikan bahwa selama masa jabatannya tidak pernah terjadi permasalahan serius antara perusahaan dan pemerintah desa.

“Selama ini tidak ada permasalahan di desa kami,” ujar Ali di hadapan warga saat kegiatan berlangsung.

Meski demikian, forum konsultasi publik ini justru membuka ruang kritik bahwa ketiadaan konflik tidak serta-merta mencerminkan terpenuhinya rasa keadilan dan keterbukaan, terutama dalam hal distribusi manfaat ekonomi industri kepada masyarakat sekitar.

Warga berharap hasil konsultasi publik tidak berhenti sebatas formalitas, melainkan ditindaklanjuti dengan komitmen nyata, khususnya dalam transparansi CSR, pelibatan desa, serta prioritas tenaga kerja lokal dalam pengembangan industri PT EAVM ke depan.

Sholic

No More Posts Available.

No more pages to load.