Lamongan Award 2025 Transformasi, Harapan, dan Inovasi yang Tumbuh dari Hati Masyarakat Lamongan

oleh -
img 20251209 wa0123

NASIONALNEWS.id, LAMONGAN — Suasana hangat memenuhi Pendopo Lokatantra pada Jumat (5/12) ketika Pemerintah Kabupaten Lamongan menggelar Lamongan Award 2025. Bukan sekadar seremoni penghargaan, namun menjadi momentum yang memperlihatkan bagaimana inovasi dapat lahir dari kepedulian, kedekatan, dan kerja nyata untuk masyarakat.

Ajang penghargaan yang mengapresiasi capaian pajak daerah serta Megilan Inovasi dan Teknologi (Megnotek) ini menunjukkan bahwa transformasi digital dan penguatan inovasi bukan hanya strategi pembangunan, melainkan bagian dari upaya membangun kesejahteraan warganya secara lebih manusiawi.

Bupati Lamongan Yuhronur Efendi, dalam sambutannya, menyampaikan bahwa setiap inovasi yang lahir harus memiliki roh keberlanjutan dan manfaat nyata bagi masyarakat. “Pemerintah Kabupaten Lamongan terus berinovasi untuk memberikan pelayanan yang maksimal dan berdampak bagi masyarakat,” ujarnya dengan penuh optimisme.
Tahun ini, terdapat 203 inovasi yang masuk dalam proses penilaian.

Sebanyak 72 merupakan inovasi digital—bukti bahwa layanan publik kian mendekat ke ruang-ruang digital warga. Sementara 131 lainnya hadir dari berbagai bidang non-digital, dari mulai teknologi tepat guna, pemberdayaan sosial budaya, hingga inovasi pendidikan.
Seluruh langkah inovasi tersebut berjalan seirama dengan berbagai regulasi dan program pembangunan, mulai dari RPJMD hingga program prioritas pusat. Kehadiran Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya, semakin menguatkan pesan penting bahwa inovasi bukan hanya soal teknologi, tetapi tentang hati yang peka melihat masalah dan keberanian memberi solusi.

“Inovasi harus menjawab kebutuhan masyarakat. Dampaknya harus terasa,” pesan Bima Arya di hadapan para inovator.

Beragam kategori Megnotek 2025 pun menggambarkan luasnya ruang kreativitas masyarakat Lamongan.

Mulai dari inovasi OPD seperti Megpreneur hingga Simaya, aplikasi pembayaran PBB-P2. Lalu di bidang teknologi informasi hadir aplikasi pembuatan modul ajar berbasis AI dari SMK Muhammadiyah 1 Lamongan. Di sektor agribis, inovasi pupuk organik ramah lingkungan dari tim Universitas Islam Lamongan menunjukkan bahwa solusi sederhana bisa menyentuh hajat hidup petani kecil.

Sementara itu, dunia sosial budaya tersentuh melalui karya seperti “Sanggar Mbah Guru” dan “Batik Penjaga Bumi”, inovasi yang tidak hanya menjaga warisan leluhur, tetapi juga membuka ruang ekonomi baru bagi masyarakat. Di dunia pendidikan, hadir aplikasi baca untuk siswa kelas satu, SIBECATU, yang dibuat oleh SDN Ngayung untuk membantu anak-anak belajar lebih menyenangkan.

Tidak hanya inovasi, momen ini juga menjadi ajang apresiasi bagi kecamatan yang berhasil meningkatkan capaian pajak daerah. Anugerah diserahkan langsung oleh Wamendagri Bima Arya dan Bupati Yuhronur Efendi kepada Kecamatan Deket, Pucuk, Mantup, dan Kalitengah.

Kepala Bapenda Lamongan, Edy Yunan Achmadi, menegaskan bahwa penghargaan ini adalah bentuk motivasi agar semangat taat pajak terus tumbuh, sebagai bagian penting dari pembangunan daerah.

“Lebih dari sekadar penghargaan, Lamongan Award 2025 menjadi potret bagaimana Lamongan bergerak maju dengan cara yang hangat: merangkul inovator dari berbagai latar belakang, menyapa warga melalui pelayanan yang lebih mudah, dan menegaskan bahwa kemajuan tidak harus kaku—tetapi bisa tumbuh dari empati, gotong royong, dan semangat membangun bersama,” tegasnya.

Di balik setiap inovasi, ada harapan. Dan di balik harapan itu, ada wajah-wajah masyarakat Lamongan yang ingin hidup lebih baik.

Sholic

No More Posts Available.

No more pages to load.