Peringati Sumpah Pemuda, Anak Muda Prepedan Gelar Pentas Seni

oleh -
oleh
jalan prepedan gang jambu

NASIONALNEWS.ID JAKARTA – Peringati Hari Sumpah Pemuda ke 94, Anak muda Prepedan menggelar pentas seni dengan tema, ‘’Harus Berani”. Masyarakat antusias menyaksikan acara tersebut yang digelar di Jalan Prepedan Gang Jambu Kelurahan Kamal, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat, Sabtu (29/10/2022).

Ketua Panitia, Abdul Azis mengatakan, bahwa pentas seni dalam rangka memperingati hari sumpah pemuda, bertujuan untuk mempersatukan berbagai organisasi kepemudaan, agar generasi lebih paham akan sejarah Indonesia.

“Perkembangan jaman yang sifatnya dinamis akan mempengaruhi pola pikir, teruntuk generasi muda, kecenderunngan ini sangat masif sifatnya di kalangan muda. Untuk itu saya beserta jajaran kepanitian pemuda wilayah, menciptakan solusi agar pemuda tidak lagi apatis atau kehilangan arah, agar pemuda paham akan sejarah bangsa salah satunya momentum Ikrar Sumpah Pemuda,” ungkapnya.

Tema yang diusung pada peringatan Sumpah Pemuda yaitu “Harus Berani”, jelas Azis, membawa pesan yang mendalam lewat karya seni pemuda Prepedan, untuk peradaban yang unggul sebagai pemantik pemuda tetap eksistensi membawa culture di era globalisasi Bangsa Indonesia. Sejarah Ikrar pada 28 Oktober 1928 adalah warisan para leluhur bangsa untuk memperkokoh persatuan khususnya kalangan pemuda.

“Sajian kami untuk membentuk kekuatan dalam memotivasi pemuda, agar memacu adrenalin pola pikir di kalangan muda, dengan pertunjukan seni yang berupa paduan suara, tari, puisi, akustik dan musikalisasi puisi,” terang Azis.

Azis megucapkan terimakasih kepada panitia yang sudah berkerja keras hingga terlaksananya pentas seni dan menyambung acara dengan cara kolektif.

“Terimakasih juga para support, Gazam, Balerombeng, Onger, Yuyone, Lvtwo, Anak Merdeka, Kampung Bilik, Sisi Hitam. Kalian sangat luar biasa kerjasamanya,” pungkasnya.

Pada kesempatan yang sama, selain dilakukan penyerahan hadiah pemenang DoorPrize dan lelang hasil karya live mural. Acara pentas seni ditutup dengan doa dan bernyanyi bersama para panitia dan masyarakat. (Den Kiki)

No More Posts Available.

No more pages to load.