NASIONALNEWS.ID, KOTA TANGERANG – Keterbatasan ekonomi membuat warga tak dapat membangun rumah layak huni. Setidaknya, hal ini masih terjadi di Kota Tangerang, terdapat rumah yang berlantai tanah dan belum berdinding tembok dan bocor disaat turun hujan.
Sebagai wujud kepedulian kepada warga kurang mampu Komunitas Taman Sedekah (KTS) bersama mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) yang merenovasi rumah milik Omah, warga RT 02/05, Kelurahan Cimone, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang.
Anggota Komunitas Taman Sedekah, Muhammad Hafidz mengatakan, bahwa saling membantu dan berbagi adalah aspek penting dalam kehidupan manusia.
“Selain merenovasi rumah Ibu Omah, ada juga bantuan lain yang sudah kita berikan secara langsung,” ujar Hafidz, Sabtu (20/7/2019).
Hafidz menambahkan, kewajiban setiap insan ciptaan Tuhan selain sebagai makhluk yang memiliki kesempurnaan dari unsur raga dan jiwa, ataupun rohani serta jasmani. Manusia juga terlahir sebagai makhluk sosial.
“Alam kehidupan ini, memang sangat mudah diucapkan oleh siapa saja. Namun, sejatinya tidak demikian dengan realita kehidupan yang kita temui. Terkadang sering kali kita jumpai orang-orang di jalanan, keramaian atau dimana saja yang meminta kepada kita, namun sering pula kita tidak dapat memberi dari apa yang kita punyai,” paparnya.
Lebih dalam ia mengatakan, dengan semanget kebersamaan Komunitas Taman Sedekah terus bisa melakukan apa yang sudah diniatkan oleh rekan-rekan mahasiswa.
“Mudah-mudahan apa yang kita lakukan untuk renovasi rumah ibu Omah ini akan kita jadikan ladang ibadah buat kita semua. Jangan takut kehilangan rizki apa yang kita berikan, tapi semua ini harus yakin bahwa rizki semuanya sudah ada yang mengatur dan yang terpenting adalah iklas,” ungkapnya.
Sementara, pemilik rumah, Omah mengatakan, dengan adanya bantuan dari KTS dan para mahasiswa, dirinya mengucapkan banyak terima kasih yang luar biasa, karena rumah yang sudah berapa tahun ditempati bersama anaknya dapat direnovasi.
“Mudah-mudahan tidak bocor lagi dan bisa nyaman saat kami tidur, bahkan rasa syukur ini kedepan bukan saja kami rasakan tetapi suatu saat nanti temen-temen Komunutas bersama mahasiswa akan mersakan nikmat berbagi karna Tuhan tidak tidur,” tandas Omah. (aput)