NASIONALNEWS.ID, Bireuen — Kementerian Agama (Kemenag) menyerahkan bantuannya kepada Pondok Pesantren (Ponpes) Najmul Hidayah Al Aziziyah, Kabupaten Bireuen, Aceh pada Kamis (18/12/2025).
Pesantren ini terdampak banjir bandang yang menyebabkan asrama putri ambles dan terbawa arus air.
Bantuan yang disalurkan Kemenag meliputi sarung, mukena, selimut, paket sembako, genset, dan perlengkapan kebersihan.
Kemenag juga menyalurkan daging Dam Haji 2025.
Bantuan ini diharapkan dapat membantu pemulihan aktivitas pesantren sekaligus meringankan beban para santri dan pengelola pascabencana.
Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menyampaikan empati dan penguatan spiritual kepada keluarga besar pesantren.
Dia menilai musibah bukan suatu hukuman dari Allah, tapi ujian yang mengandung hikmah dan pahala.
“Agama kita mengajarkan bahwa di balik setiap ujian selalu ada hadiah. Semakin besar ujian, semakin besar pula pahala yang disiapkan Allah. Karena itu, jangan pernah takut terhadap musibah,” katanya saat menyerahkan bantuan tersebut pada Kamis (18/12/2025).
Musibah tidak boleh dipahami sebagai kutukan. Karena, Al-Qur’an dan hadis justru memberikan panduan bagaimana manusia menyikapi cobaan dengan kesabaran dan keimanan.
“Solusinya bukan keputusasaan, tetapi kembali kepada Allah. Kesabaran adalah kualitas iman tertinggi. Dengan sabar, ujian menjadi jalan kenaikan derajat,” tuturnya.
Nasaruddin Umar mengutip hadis Nabi Muhammad SAW tentang kemuliaan orang-orang yang wafat atau diuji dalam kondisi tertentu, termasuk mereka yang meninggal akibat musibah.
Hal ini menunjukkan kasih sayang Allah yang besar kepada hamba-Nya.
“Jika manusia mengetahui hikmah di balik musibah, niscaya ia akan mensyukuri musibah itu sendiri. Allah tidak pernah memberikan sesuatu yang buruk kepada hamba yang dicintai-Nya,” ucapnya.
Ikhtiar spiritual dinilai penting dalam menghadapi bencana.
Salahsatunya dengan memperbanyak shalat dan sujud sebagai bentuk kepasrahan total kepada Allah.
“Semua persoalan dapat diselesaikan dengan sujud. Jangan memikul beban sendirian, serahkan kepada Allah. Insha Allah, musibah ini akan diringankan,” ucapnya.
Para santri dimotivasi Nasaruddin Umar agar tetap semangat menuntut ilmu meski berada dalam kondisi sulit.
“Belajarlah dengan sungguh-sungguh. Jangan khawatir dengan masa depan. Allah akan menggantinya dengan kebaikan yang jauh lebih besar,” tuturnya.
Kemenag komit mendampingi lembaga keagamaan yang terdampak bencana melalui bantuan kemanusiaan dan dukungan pemulihan berkelanjutan.
Langkah ini sebagai bagian dari tanggung jawab negara dalam merawat umat dan pendidikan keagamaan.











