Menag: Peran Penting Ormas dalam Pembangunan Nasional Menuju Indonesia Emas

oleh -
img 20251022 wa0026
Menteri Agama Republik Indonesia (Menag RI) Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, M.A membunyikan gong sebaga tanda peresmian Musyawarah Nasional (Munas) ke-VI Hidayatullah 2025 di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Selasa, (21/0) siang

Nasionalnews.id, Jakarta – DENGAN telah dibunyikannya gong sebanyak lima kali oleh Menteri Agama Republik Indonesia (Menag-RI) Prof.Dr.KH. Nasaruddin Umar, MA, maka resmi sudah perhelatan ke-VI Musyawarah Nasional (Munas) Hidayatullah Tahun 2025 dibuka dan digelar di Aula Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Selasa (21/10) siang.

Mengangkat tema “Sinergi Anak Bangsa Menyongsong Indonesia Emas 2045”, Munas dihadiri oleh Menteri Agama Republik Indonesia (Menag-RI) Prof.Dr.KH. Nasaruddin Umar, MA , Ketua Umum DPP Hidayatullah Dr. Nashirul Haq, M.A, tokoh ormas Islam dan beberapa tokoh nasional seperti Fahri Hamzah (DPD-RI) serta 2000 lebih para peserta Munas dari berbagai daerah.

img 20251022 wa0029
Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, M. A selaku Menteri Agama Republik Indonesia (Menag RI) mendukung sinergi yang dilakukan ormas Hidayatullah dalam sambutannya di Munas ke-VI Hidayatullah 2025 bahkan siap bekerjasama mendukung program pembangunan berkelanjutan menuju Indonesia Emas

Dalam sambutannya, Nasaruddin Umar sangat mendukung kiprah dan keberadaan Organisasi Massa (ormas) Islam seperti Hidayatullah, yang tetap konsisten membangun umat melalui pendidikan, dakwah, dan pemberdayaan masyarakat dalam beberapa puluh tahun belakangan ini.

Ia juga menegaskan peran penting ormas Islam dalam memperkuat persatuan bangsa dan mempercepat pembangunan nasional.

Menurut Nasaruddin, Munas Hidayatullah ini bukan hanya agenda internal organisasi, tetapi momentum strategis untuk memperkuat sinergi umat menuju Indonesia Emas 2045.

“Saya mengapresiasi semangat kader Hidayatullah yang terus menjaga harmoni antara nilai ke-Islaman dan ke-Indonesiaan. Inilah teladan ormas Islam yang matang dalam berpikir dan berkontribusi bagi bangsa,” ujar Nasaruddin dari atas podium

“Ormas Hidayatullah mencerminkan watak pemimpin umat, Al-khair. Sejarah membuktikan, Hidayatullah mampu menjangkau hampir seluruh wilayah Indonesia,” Imbuh sang mentri lagi.

Menag juga menilai Hidayatullah adalah contoh nyata ormas yang berhasil menjaga nilai-nilai keislaman sekaligus memperkuat kohesi sosial di tengah masyarakat yang majemuk.

Diakhir sambutannya, Nasaruddin berpesan agar Hidayatullah terus menjadi irsyadul ibad (pembimbing umat menuju kebaikan) dan teladan dalam kepemimpinan yang menyejukkan dan mempersatukan umat.

“Kita harus tahu kapan bersikap sabar dan bersikap tegas. Kita tidak boleh memaksakan pendapat di tengah masyarakat yang plural. Namun, ketika menyangkut prinsip kita harus teguh dan konsisten,”pesannya pada ribuan hadirin yang tetap tak beringsut mendengarkan sambutan darinya.

Pada kesempatan tersebut Menag juga menyampaikan bahwa, Kementerian Agama siap bersinergi dalam penguatan lembaga pendidikan dan dakwah Hidayatullah di seluruh Indonesia.

Kemenag akan terus mendukung lembaga-lembaga pendidikan, madrasah, dan pesantren di bawah naungan Hidayatullah agar semakin maju dan berdaya saing. Kolaborasi seperti ini adalah kunci Indonesia Emas,” katanya.

Sebelum Menag tampil, Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Hidayatullah, Dr. Nashirul Haq, M.A juga menyampaikan sambutan tentang kegiatan siang itu.

Menurutnya, Munas ke-VI Hidayatullah ini menjadi momentum untuk memperkuat arah gerakan dakwah dan sinergi kebangsaan dan menjadi tonggak penting bagi Hidayatullah yang kini telah memasuki usia 52 tahun.

“Munas ke-6 ini menandai babak baru perjalanan Hidayatullah. Setelah lebih dari setengah abad, kita memasuki era baru yang menuntut sinergi, kolaborasi, dan regenerasi,” ucap pimpinan ormas berlogo bintang segi delapan berwarna hitam berbingkai putih dengan lima pilar putih di tengah bangunan kabah bertuliskan Hidayatullah dan Alquran ini.

Nashirul juga menegaskan bahwa kejayaan umat dan bangsa hanya dapat dicapai melalui kerja sama dan kolaborasi lintas sektor, baik di pemerintahan, parlemen, maupun organisasi masyarakat.

“Kita semua memiliki tujuan yang sama yakni mewujudkan Indonesia yang maju dan bermartabat. Karena itu, sinergi anak bangsa menjadi kunci utama menyongsong Indonesia Emas 2045,” jelas pria ramah dan murah senyum ini

“Tujuan besar kami adalah memperkuat basis dakwah, membangun kemandirian umat, serta mempererat persatuan dan kesatuan bangsa,”tegasnya.

Setali tiga uang dengan apa yang diucap Nasaruddin Umar, Nashirul juga menegaskan kalau Hidayatullah berkomitmen untuk mendukung program-program pemerintah, termasuk pembangunan berkelanjutan menuju Indonesia Emas 2045.

“Cita-cita Indonesia Emas hanya dapat tercapai jika ada sinergi antara organisasi masyarakat, pemerintah, dan seluruh elemen bangsa. Sinergi inilah kunci kejayaan Indonesia di masa depan,” pungkas Nashirul lagi.

menyoal tema Munas yang diusung, Nashirul menyebut kalau tema tersebut mencerminkan tekad organisasi untuk memperkuat kolaborasi antar elemen bangsa serta mendorong lahirnya generasi muda yang unggul, berintegritas, dan adaptif terhadap perubahan zaman.

“Kejayaan umat dan bangsa ini hanya bisa kita raih dengan adanya sinergi, kerjasama, kolaborasi.

Kegiatan Munas ke-VI Organisasi Hidayatullah ini dilakukan dalam rangka menuju Indonesia yang lebih maju dan bermartabat” ujar Nashirul kepada Nasional news.id saat melakukan doorstop usai acara.

Untuk merealisasikan itu kata Nashirul, “Di tubuh Hidayatullah sendiri telah dilakukan upaya meregenerasi para pengurus organisasi tersebut kepada generasi yang lebih muda, profesional dan memiliki integritas serta kapabilitas dan memiliki kompetensi ringgi”

Dari hasil tersebut Nashirul mengaku timnya telah memadukan dan mensolidkan pengurus yang usianya bervariasi.

Dalam menjalankan roda organisasi tersebut Nashirul tak memungkiri kalau masalah keterbatasan sumber daya manusia (SDM) menjadi tantangan dan kendala yang musti di benahi.

Dalam Munas ini Ia menuntut bagaimana para pengelola organisasi ini mempercepat dan menyiapkan SDM ini sesegera mungkin.

“Ini tantangan yang sangat berat” katanya.

Dalam hasil Munas nantinya, Ia berharap pengurus Hidayatullah ke depan bisa lebih muda dan potensial lagi dari dirinya, sementara yang lebih senior bisa menjadi pemikir, pemberi arahan dan nasehat.

img 20251022 wa0034
Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, M. A selaku Menteri Agama Republik Indonesia (Menag RI) mendukung sinergi yang dilakukan ormas Hidayatullah dalam sambutannya di Munas ke-VI Hidayatullah 2025 bahkan siap bekerjasama mendukung program pembangunan berkelanjutan menuju Indonesia Emas

Menurutnya, nilai-nilai Islam ini harus diwujudkan dalam kehidupan umat manusia, dalam kehidupan sehari-hari dan semua aspek kehidupan.

Untuk itu, Nashirul bersiap melakukan visi besar Hidayatullah yakni membangun peradaban Islam.

“Nah, untuk wujudkan itu, kita pertama kali adalah bagaimana menyiapkan SDM yang berkualitas,” ujarnya kepada awak media.

Sebagai informasi, Munas Hidayatullah ke-VI ini berlangsung dari tanggal 20 hingga 23 Oktober 2025.

Sebelum diresmikannya acara Munas olen Menag, panitia telah menggelar seminar nasional bertema “Pemuda Penggerak Ekosistem Halal dan Penjaga Persatuan Bangsa”yang merupakan rangkaian dari kegiatan Munas sebagai ruang diskusi strategis bagi para pemuda dan kader Hidayatullah.

Ormas Hidayatullah merupakan organisasi massa Islam yang didirikan oleh KH. Abdullah Said di Balikpapan pada 5 Februari 1973. Berawal dari sebuah pesantren, organisasi ini telah berkembang menjadi ormas yang berfokus pada dakwah dan pendidikan Islam dengan jaringan luas di seluruh Indonesia, mencakup berbagai bidang seperti pendidikan, sosial, dan ekonomi.

Selamat Munas ke-VI buat organisasi Islam Hidayatullah….Salam sukses selalu

———————–Abie Mujib

No More Posts Available.

No more pages to load.