Tsunami Terjang Pantai Anyer, Puluhan Korban Meninggal Dunia

oleh -
oleh

NASIONALNEWS.ID, BANTEN – Gelombang tsunami yang menerjang sekitar Pantai Anyer dan Carita Pandeglang bahkan Lampung Selatan, data sementara BPBD Banten 43 orang meninggal dunia, ratusan luka-luka dan ratusan bangunan rumah serta beberapa hotel dan villa rusak berat, Sabtu (22/12/2018) pukul 21.30 Wib.

Besarnya gelombang air disertai tiupan angin kencang yang datang secara tiba-tiba, membuat para pengunjung pantai dan masyarakat sekitar kesulitan mencari perlindungan untuk menyelamatkan diri.

 

Sebelumnya, berdasarkan pernyataan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) fenomena yang terjadi merupakan fenomena naiknya permukaan air laut, yang disebabkan oleh bulan purnama.

Dilain pihak, Badan Meterologi Kematologi dan Geofisika (BMKG) juga telah melaporkan tidak ada gempa besar yang dapat membangkitkan tsunami, baik gempa di sekitar Selat Sunda maupun di Samudera Hindia.

BMKG menegaskan, bahwa fenomena gelombang pasang ini juga tidak ada hubungannya dengan erupsi Gunung Anak Krakatau, kendati sejak sabtu pagi menunjukkan beberapa erupsi kecil yang tidak menimbulkan pengaruh terhadap kenaikan gelombang air laut.

Terjadinya gelombang tsunami yang cukup besar membuat sejumlah warga di lokasi sekitar panik, dan sebagian mencoba pergi ke dataran yang lebih tinggi untuk menyelamatkan diri. Namun banyak juga masyarakat yang tidak sempat menyelamatkan diri hingga menjadi korban keganasan gelombang tsunami tersebut.

Selain korban jiwa, kejadian tsunami juga menyebabkan kerugian material seperti merusak sejumlah bangunan (rumah, Hotel, villa, dan penginapan), kendaraan bermotor baik roda dua maupun roda empat.

Berdasarkan data dari BPBD Provinsi Banten, sementara korban meninggal dunia terdapat di beberapa wilayah seperti Kecamatan Sumur, Pantai Carita, Kecamatan Panimbang dan Pantai Sambolo, serta 100 orang lainnya yang berada di kawasan wisata Pantai Tanjung Lesung, diduga menjadi korban jiwa.

Saat ini, petugas gabungan dari BPBD bersama TNI, Polri, Basarnas, SKPD dan relawan masih melakukan penanganan dan evakuasi para korban meninggal maupun luka-luka di lapangan.

“Evakuasi dilakukan di beberapa tempat. Pendataan dan penanganan masih dilakukan,” tulis Kepala Pusat Informasi Data dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho.

Hingga saat ini jumlah pasti korban meninggal dunia, luka-luka, dan kerugian material dikabarkan terus bertambah. (RAB) – diolah dari berbagai sumber. (Tubagus CS)

No More Posts Available.

No more pages to load.