NasionalNews.id, Jakarta – DALAM rangka memperkuat nilai-nilai toleransi dan menghargai perbedaan Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), mahasiswa dan Dosen Pascasarjana (S2) Manajemen Pendidikan Universitas Pamulang semester ganjil 2024/2025 telah melakukan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di SMPN 16 Jakarta, Jumat (4/10/24) lalu.
Tema yang disajikan adalah “PENGUATAN TOLERANSI MENGHARGAI PERBEDAAN SEBAGAI LANDASAN KEPEMIMPINAN PADA OSIS SMPN 16 JAKARTA”
Acara ini diikuti oleh seluruh anggota OSIS sekolah tersebut dengan tujuan untuk membangun sikap saling menghormati serta kerjasama di antara siswa.
Kegiatan PKM yang berlangsung di aula sekolah ini dihadiri oleh Dr. Surasni, M.Pd dan Dr. Lili Nurlaili, M.Ed. selaku dosen pembimbing dan sejumlah pembicara dari mahasiswa-mahasiswi Pascasarjana Manajemen Pendidikan Universitas Pamulang yaitu Aam Amalia, Anggita, Erwan, Fauzan dan Fitri.

Selain itu, hadiri pula Kepala dan Wakasek Kurikulum, Wakasek Kesiswaan, Wakasek Sarana dan Prasarana, Pembina OSIS, beberapa guru dan siswa siswi sekolah tersebut.
Dalam sambutannya, Bintarti Widhaningrum, M.Pd selaku Kepala Sekolah SMPN 16 Jakarta mengungkapkan pentingnya kegiatan yang membahas tentang memperkuat nilai-nilai toleransi dan menghargai perbedaan Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS).
Menurutnya, hal ini dimaksudkan sebagai bekal buat para siswa dan siswi untuk menjadi pemimpin di masa yang akan datang.
Saat ini, isu toleransi masih hangat diperbincangkan di tengah masyarakat, baik di kawasan perkotaan maupun perdesaan.
Toleransi berperan penting dalam meningkatkan rasa persaudaraan antarindividu serta menguatkan rasa nasionalisme di kalangan masyarakat.
“Dengan adanya toleransi, proses pencapaian kata mufakat akan menjadi lebih mudah karena setiap pihak dapat saling menghargai perbedaan pendapat yang ada,” kata Bintarti.
Selain itu, Toleransi bisa berkontribusi pada penguatan iman di tengah keragaman dan memfasilitasi pembangunan negara yang lebih harmonis dan inklusif.
“Artinya, penerapan nilai-nilai toleransi akan mendukung terciptanya masyarakat yang lebih sejahtera dan berdaya saing,” ujarnya.

Selama pelatihan, peserta yang terdiri dari siswa dan siswi diajak untuk melihat secara utuh tentang makna dan peranan toleransi dalam kepemimpinan. Terutama terkait perbedaan budaya, agama, dan pandangan.
Dalam penjelasan ini diharapkan dapat membuka wawasan serta meningkatkan empati di kalangan siswa. Selain itu, para peserta juga dilatih untuk mengembangkan kemampuan komunikasi yang efektif dan solusi konflik yang konstruktif.
Salah satu peserta bernama Zulfa menyatakan, “Saya sangat terkesan dengan mahasiswa pascasarjana yang mengisi materi dengan topik “Penguatan Toleransi Menghargai Perbedaan sebagai Landasan Kepemimpinan ini”.
Menurutnya, materi tersebut disampaikan dengan cara yang relevan dan mudah dipahami oleh peserta.
Pembicara mampu menghubungkan nilai-nilai toleransi dengan peran mereka sebagai pemimpin di OSIS, menekankan pentingnya menghargai perbedaan untuk menciptakan lingkungan yang inklusif dan harmonis.
Keterlibatan aktif peserta dalam sesi ini menunjukkan betapa pentingnya topik tersebut bagi mereka. Tentunya materi yang diberikan bisa memberikan dampak positif bagi perkembangan kepemimpinan mereka.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan para siswa dan siswi OSIS SMPN 16 Jakarta dapat menjadi pionir dalam membangun budaya toleransi di sekolah, sehingga siswa-siswa dapat tumbuh menjadi pemimpin masa depan kompeten dan peka terhadap perbedaan.

Selain itu, sebagai penerus bangsa yang memiliki karakter moral berasaskan Pancasila, dalam mendukung program pemerintah mencerdaskan kehidupan bangsa dan negara, para siswa juga diharapkan mampu mengatasi ketimpangan maupun penyimpangan-penyimpangan sosial yang terjadi di lingkungan Masyarakat. Terutama dalam hal berbangsa dan bernegara sebagai bentuk tanggung jawab dan rasa cinta kepada negara Indonesia.
Pelaksanaan penguatan toleransi menghargai perbedaan sebagai landasan kepemimpinan pada OSIS bertujuan untuk membentuk karakter anak bangsa yang sesuai dengan amanat dalam Pancasila dan UUD ’45. Terlebih di tengah hiruk pikuk massivenya globalisasi diera society 5.0 untuk membentengi diri dari nilai-nilai buruk.
Semoga Penguatan Toleransi Sejak Dini yang dilaksanakan atas kerjasama Mahasiswa S2 Manajemen Pendidikan Kampus Pamulang, dosen dan jajaran pengurus dan siswa-siswi SMPN 16 Jakarta ini bisa diaplikasikan dalam pengabdiannya pada Masyarakat kedepannya. Semoga bermanfaat.
___________ Abie Mujib






