Asik Makan Saat Puasa, Warga Tangerang Kepergok Satpol PP

oleh -
oleh
Satpol PP Kota Tangerang pergoki warga sedang makan saat puasa, Selasa (7/5) poto: ist/nasionalnews.id/kota tangerang.

NASIONALNEWS.ID, KOTA TANGERANG – R, warga Tanah Tinggi, Kecamatan Tangerang tak kuasa menahan malu dipergoki petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Tangerang. Lantaran kedapatan sedang makan disalahsatu rumah makan, saat waktu berpuasa, Selasa (7/5/2019).

Guna mengelabuhi dan menghindari petugas, R berpura-pura ke toilet yang ada di rumah makan tersebut. Namun, petugas yangsaat itu datang mencoban menenagkan pria paruh baya itu.

“Udah pak makannya habiskan aja, ngga apa-apa kok kita cuma mau memberikan himbauan kepada pemilik agar membuka usahanya diatas jam tiga sore,” jelas salahseorang petugas Satpol PP seraya menunjukan surat salinan himbauan yang ditandatangi oleh Wali kota Tangerang.

Kendati demikian, R tetap saja gugup dan mencoba mengelabuhi petugas dengan beralasan pemilik rumah makan tersebut adalah kerabat dekatnya.

“Iya pak saya cuma mampir aja, ya sekalian sarapan kebetulan saya punya penyakit lambung jadi ngga kuat puasa,” terang R.

Bukan hanya itu, R yang saat itu tengah panik mencoba menghubungi salahsatu kerabatnya yang disebutnya tengah bertugas disalahsatu kantor pengacara dibilangan Jakarta barat, namun demikian nomer telphone yang dituju tak kunjung menjawab.

“Bentar pak, saya telepon saudara saya yang pengacara,” kata Romli seraya menyeka keringatnya yang bercucuran dengan deras.

Petugas yang saat itu dibantu jajaran TNI Polri tersebut, terus mencoba menenangkan R yang semakin menjadi paniknya.

“Sudah pak. bapak tidak kami amankan, tenang aja pak,” jelas petugas.

Sementara, Kabid Trantibumtram pada Satpol PP Kota Tangerang, A Ghufron Falfeli menjelaskan, kegiatan tersebut adalah bentuk sosialisasi kepada pengelola usaha rumah makan agar tidak membuka kiosnya sebelum waktu yang telah ditentukan.

“Kami tidak melakukan penertiban, kami hanya memberikan pemahaman agar mereka tidak buka sebelum jam 3 sore,” terang Ghufron.

Menurut dia, hal tersebut perlu dilakukan lantaran kebanyakan para pengelola rumah makan kurang memahami terkait peraturan yang dilanggar dapat berimbas buruk bagi usaha mereka.

“Dari pengakuan yang kami dapat, mereka belum menerima surat edaran yang melarang mereka untuk berjualan selama bulan puasa, dan kalau dilanggar usaha mereka bisa ditutup secara permanen,” tegas Ghufron.

Ia mengaku, kegiatan tersebut juga diharapkan dapat menambah kekhusuan umat islam dalam menjalankan ibadah dibulan ramadhan ini.

“Kita saling menghormati dibulan puasa ini,’ tukas Ghufron.

Ia menambahkan, dalam kegiatan penyisiran yang menyasar ke tiga kecamatan yakni tangerang, karawaci dan neglasari, didapati puluhan rumah makan yang masih saja buka dibulan puasa ini.

“Setelah didata, kami meminta mereka untuk mematuhi peraturan tersebut dan kami akan melakukan serangkaian monitoring kepada usaha mereka,” pungkas Ghufron. (aput/*)

No More Posts Available.

No more pages to load.