NASIONALNEWS.ID, JAKARTA – Bulan Dana Palang Merah Indonesia (PMI) Tingkat Kota Jakbar ramai dibicarakan para Lurah se Jakbar. Pasalnya, jumlah dana yang terkumpul hingga penutupan tidak sesuai saat penyerahan, dan selisihnya mencapai Rp 600-an juta.
Hal tersebut mulai terjadi kekisruhan saat akhir penutupan bulan dana PMI Tingkat Kota Jakbar yang diselenggarakan pada Rabu (5/10).
Menurut sumber wartawan, para lurah ramai membicarakan selisih dana PMI yang cukup besar tersebut. Sebab, pada acara penutupan bulan dana PMI Tingkat Kota Jakbar tidak ada klarifikasi dari Ketua PMI Jakbar H Becky dan jajarannya terkait selisih tersebut.
Ketua PWI Jakbar, Kornelius Naibaho saat dikonfirmasi wartawan, menjelaskan, seharusnya panitia bulan dana PMI Tingkat Kota Jakbar segera melakukan klarifikasi atas selisih dana yang terkumpul dengan dana yang diserahkan.
Perlu diketahui, Bulan Dana PMI Tingkat Kota Jakbar Tahun 2022 berhasil dikumpulkan dana sebanyak Rp 6,6 Miliar. Namun, saat acara penutupan bulan dana PMI, dana yang diserahkan Ketua PMI Jakbar kepada pengurus PMI DKI Jakarta hanya sebesar Rp 6,068 Miliar.
“Ini bukan angka yang sedikit, selisih Rp 600 juta itu sangat besar. Dan selisih ini jangan diangkap remeh, karena akan berpotensi krisis kepercayaan kepada pengurus PMI Kota Jakbar. Seyogyanya, pengurus PMI Jakbar segera mengklarifikasi hal itu sebagai upaya menghargai para lurah yang telah bekerja keras mengumpulkan dana PMI,” ucap Kornel.
Sementara Ketua PMI Jakbar H. Becky saat dikonfirmasi wartawan nasionalnews.id melalui pesan singkat WhatsApp terkait Bulan Dana PMI Tingkat Kota Administrasi Jakarta Barat yang berhasil dikumpulkan sebanyak 6.6 Miliar.
“6.6 M, tadi Hari Selasa penutupan di ruang Thamrin,” jawab H Becky.
(Budi Beler)