Driver Online Keluhkan Order Sepi dan Potongan Aplikator Masih Besar

oleh -

NASIONALNEWS.ID KOTA TANGERANG – Penghasilan ojol atau driver online sebelum terjadi tragedi wabah Covid- 19, sangat menjajikan. Tak sedikit dari kalangan karyawan yang sudah bekerja tetap, memilih berhenti dan menjadi driver online. Namun setelah Covid-19 berakhir dan kondisi sudah mulai stabil, namun penghasilan driver online makin terpuruk, karena menurut pengakuan driver online saat ini  untuk  mendapatkan trip atau orderan makin sedikit. Potongan dari aplikator juga terlalu besar. Namun demikian, demi kebutuhan keluarga, mereka tetap menjalankan pekerjaan sebagai driver online.

Hal ini dirasakan oleh Hendri Gunawan salah satu driver online,  kelahiran Purwakarta yang tinggal di daerah Cisoka Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, saat diwawancara awak media dikendaraannya, Jumat, (27/12/2024)

Dirinya terpaksa melakukan pekerjaan sebagai driver online untuk menafkahi istri dan ketiga anaknya yang masih sekolah. Mobil yang ia gunakan juga bukan kendaraan miliknya, melainkan dari pihak aplikator dengan system sewa sehari 180 ribu.

Hendri mengaku penghasilan driver online saat ini jauh menurun jika dibandingkan penghasilan sebelum Covid -19. Menurutnya, untuk untuk mencapai target yang diinginkan sangat sulit. Namun ia percaya dengan niat usaha, pasti ada jalan keluarnya. Dirinyapun menargetkan sehari pendapatannya harus 600 ribu. Kata dia uang 600 ribu itu untuk sewa mobil dan kebutuhan dirumah.

“Dibandingkan dulu, sekarang cenderung  lebih menurun, dulu masih bisa jadi andalan tripnya juga  banyak, sekarang  orang mau keluarpun  harus berpikir dua kali semenjak Covid itu,” ujarnya.

Namun demikian Hendri menjalaninya dengan suka cita. Namun ia juga berharap, pihak aplikator harus mentaati undang-undang dan peraturan menteri perhubungan.  Menurutnya pihak aplikator harus sejalan dengan pemerintah.

“Jika ada permasalahan dari mitra terkait keluhan-keluhan, pihak aplikator mengajak duduk bersama untuk membicarakannya, jangan sampai mitra berdemo terus.  Menurut saya berdemo juga percuma jika belum ada aturan yang jelas,” pungkasnya.

Hendri juga berharap pemerintah harus membentuk payung hukum, dan peraturan undang-undang  yang sekiranya pihak aplikator tidak berani melabraknya.

Adek S.

No More Posts Available.

No more pages to load.