NASIONALNEWS.ID, JAKARTA – Ratusan masa aksi di bawah komando Humanity United Project Indonesia menggelar aksi di depan kedutaan besar China untuk kesekian kalinya dengan membawa aspirasi penghentian genosida pada etnis Uyghur di Xinjiang, China, (31/8/21).
Azkan Nur S.H selaku koordinator aksi mengatakan, bahwa telah terjadi suatu bentuk genosida pada Etnis Uyghur di Provinsi Xinjiang China, genosida dilancarkan melalui camp konsentrasi yang menahan lebih dari satu juta orang.
“Lebih dari satu juta muslim Uyghur ditahan di camp konsentrasi sebagai upaya genosida budaya oleh pemerintah China,” tutur Askan saat orasi.
Lebih lanjut Askan memaparkan, dugaan kuat bahwasanya Genosida terhadap Etnis Uyghur tidak terlepas dari motif kekuasaan dan ekonomi dimana banyak temuan terjadi kerja paksa yang sangat menguntungkan bagi pemerintah secara ekonomi mengingat Xinjiang merupakan provinsi yang kaya akan sumber daya alam dan merupakan jalur sutra yang sangat strategis bagi Pemerintah China.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Humanity United Project Indonesia (HUPI) Hasman Simanjuntak S.Hum saat dikonfirmasi membenarkan, aksi yang dipimpin Askan, merupakan tindak lanjut hasil diskusi dan gerakan moral sebelumnya yang sudah berlangsung beberapa kali.
“Iya, benar. Askan kami minta sebagai kordinator aksi untuk menyiapkan dan mengkordinir aksi di lapangan, sesuai hasil Rapim (Rapat Pimpinan) HUPI, saya pribadi tidak bisa ikut serta karna sedang di luar daerah,” tulis Hasman.
Adapun tuntutan aksi mereka yaitu :
1. Menuntut Pemerintah China menghentikan genosida dan diskriminasi terhadap etnis uighur.
2. Menuntut keterbukaan informasi dan akses investigasi lembaga internasional yang independen.
3. Menuntut pemerintah Indonesia untuk mengambil tindakan yang lebih tegas terhadap genosida yang dilakukan pemerintah China.
3. Mengajak masyarakat Indonesia untuk turun andil dan mendorong penyelesaian kejahatan kemanusiaan di Xianjiang.
4. Meminta pemerintah China menghentikan kerja paksa secepatnya dan kekerasan mental pada masyarakat Uyghur.
Menurut aAskan masyarakat yang simpatik dan turut serta ingin membantu semakin hari semakin banyak.
Aksi berlangsung sejak pukul 13.00 hingga sore hari dan bubar dengan damai.
(Yuyu)