D Masiv, Cileduk dan Japan Pop Journey yang Penuh Makna

oleh -
img 20250409 wa0060
Foto Band D'Masiv saat menjelaskan mengapa pemberitahuan tur "D'Masiv Japan Pop Journey" pada 18-20 April 2025 mendatang digelar di Kampus Budi Luhur, Jalan Cileduk Raya, Petukangan, Jaksel pada Massiver dan Media (Foto: Dok.NN)

Nasionalnews.id, Jakarta – SEBUAH bis berukuran besar memasuki pintu gerbang Budi Luhur (BL) University Cileduk pada pukul tiga sore. Tepat di sisi kanan lapangan basket dalam kampus bus itu berhenti.

Sekelompok pria dan wanita bergegas turun. Mereka adalah kru dan musisi band D’Masiv yang akan tampil di kampus tersebut. Nampak Rian Ekky Pradipta (Vokalis), Nurul Damar Ramadan (Gitaris), Rayyi Kurniawan Iskandar Dinata ( Bass Gitaris), Dwiki Aditya Marsall (Gitaris) serta sang Drummer Wahyu Piadji melambaikan tangan pada puluhan orang yang telah menunggunya sejak pukul 14.30 siang. Tak lama rombongan langsung memasuki ruang transit gedung untuk beristirahat sejenak, bertegur-sapa dengan panitia dan pengelola kampus yang juga turut menyambut kedatangan sang artis.

img 20250409 wa0061
Area D’Masiv manggung di kampus UBL dan daerah Cileduk ternyata memiliki arti tersendiri bagi Rian sang vokalis dan anggota grup band ini dalam berkarya sejak awal didirikan hingga saat ini.

Refleksi Indah D’Masiv bersama Cileduk

D’Masiv adalah band Indonesia yang terbentuk Tahun 2003. Pada 2008 telah merilis debut karya mereka bertitel “Perubahan”. Album tersebut langsung melejitkan band ini dengan hits lagu “Cinta Ini Membunuh Ku”, “Di Antara Kalian”, dll.

Musik D’Masiv dikenal dengan lirik yang emosional dan melodi yang mudah diterima oleh pendengar yang menjadikan mereka idola bagi banyak pecinta musik Indonesia.

Selasa (8/4) siang itu Rian (38) dan D’Masiv didapuk tampil di panggung kolaborasi eksklusif program Oppal Buzzking, sebuah penampilan mini musik yang diselenggarakan dengan menggunakan bus di kampus BL. Bukan itu saja, pada kesempatan yang sama D’Masiv juga mengabarkan tentang kegiatan terbaru band mereka yakni tur “D’Masiv Japan Pop Journey” pada 18-20 April 2025 mendatang. Mengapa Universitas Budi Luhur yang dipilih?

Sebagai info, acara D’Masiv di kampus BL ini bukan sekadar selebrasi jelang tur D’Masiv saja tapi, momen ini bagi D’Masiv merupakan refleksi dan penghormatan terhadap perjalanan panjang grup ini. D’Masiv sengaja memilih untuk kembali ke akarnya dan memberikan penghormatan khusus kepada Ciledug. Artinya sebuah penghormatan resmi pada wilayah yang penuh kenangan bagi para personel D’Masiv, yang sejak awal tumbuh dan memulai perjalanan musik mereka dari rumah sederhana, peralatan apa adanya hingga mantap memilih karir musik dengan segala konsekuensinya.

“Kami sangat bersemangat untuk berbagi musik kami dengan penggemar di Jepang. Tapi kami juga tidak akan pernah melupakan Ciledug, tempat kami dibesarkan dan tempat mimpi kami dimulai” Ujar Rian yang mengaku pertama kali menginjakkan kaki di kampus ini saat hadir di konser Dewa 19 pada 2002 silam.

img 20250409 wa0062
Usai nyanyi, Rian mengajak para Massiver dan pengelola kampus BL untuk foto bersama (foto Dok.NN)

Nah, sebagai bentuk apresiasi dan pengingat akan asal-usul mereka, D’Masiv seperti tak ingin menjadi kacang lupa akan kulitnya. Untuk itu, anak-anak D’Masiv sengaja memilih kampus yang telah berdiri sejak 1 April 1979 di Cileduk ini untuk tampil memperkenalkan perkembangan D’Masiv dari awal hingga siap melangkah ke kancah karir musik internasionalnya. Rencananya band ini akan manggung di tiga kota Osaka, Nagoya, dan Tokyo pada April 2025 ini.

Bukan itu saja, pria kelahiran 17 November 1986 ini juga sempat bercerita tentang kampus BL dan Cileduk yang baginya memang memiliki ‘kenangan khusus’ secara emosional dengan seseorang saat dirinya belum setenar seperti sekarang ini.

“Acara ini adalah cara kami untuk berterima kasih dan merayakan perjalanan ini (Cileduk-UBL) dengan sederhana, bersama semua yang telah mendukung kami sejak awal”. Sambung Rian lagi.

Menjelang lagu penutup di acara itu, vokalis yang kerap tampil elegan ini bercerita pada hadirin yang hadir di lapangan basket yang disetting jadi panggung mini tanpa alas ini tentang lagu terakhir yang akan dinyanyikannya saat itu.

“Ternyata,.. Inspirasi lagu ini pernah kuliah di sini (UBL). Tapi gak usah dicari ya namanya..Karena itu sudah cerita masa lalu”Imbuh Rian sambil mengajak semua yang hadir menyanyikan lagu “Cinta ini Membunuhku” secara bersama.

Ajakan Rian itu sontak disambut riuh dan applous penonton dan para Massiver -sebutan penggemar grup musik D’Masiv- untuk kembali bernyanyi bersama. Karena beberapa lagu sudah dilibas Rian dengan antusias hingga usai pukul 17.00 wib.

By the way, ternyata bukan soal itu saja (cinta) kenangan anak-anak D’Masiv dengan yang namanya Cileduk. Beberapa waktu lalu, -tepatnya 3 Maret 2025- saking hormat dan terkesannya pada wilayah tersebut, band ini resmi membeli hak nama (naming right) Halte bus TransJakarta (TJ) Petukangan yg berada persis di sebrang kampus BL tersebut dan menggantikannya dengan nama Halte D’Masiv. Wew..!! Kereen !!

img 20250409 wa0088
Aksi Why (38), sang drummer kali ini ke Jepang bukan hanya liburan semata tetapi akan tampil bersama band D”Masiv yang telah membesarkan namanya selama ini (Foto Dok.NN)

Melepas Rindu dengan Massiver Japan

Selanjutnya, usai D’Masiv manggung, Rian mengajak para Massiver dan pengelola kampus foto bersama di panggung. Lalu digelar sessi Door Stop buat media tentang perkembangan band D’Masiv hingga ceritanya bisa konser ke Jepang.

Menurut Rian, pemilihan kota Osaka, Nagoya, dan Tokyo didasarkan pada banyaknya warga Indonesia yang tinggal di sana, sehingga harapannya konser ini bisa menjadi ajang melepas rindu lewat lagu-lagu D’Masiv.

“Kalau manggung, tujuan utama kami memang orang-orang Indonesia di sana, yang mungkin sudah lama enggak pulang, mungkin juga sedang bekerja,”Ujarnya.

Rian juga menyebut kalau animo penonton di Jepang cukup tinggi. Hal itu bis dilihat saat penjualan tiket dibuka.

“Penjualan tiket kemarin sudah dibuka
Ternyata responnya positif. Banyak yang antusias nonton di Osaka, Nagoya, dan Tokyo. Jadi ini sudah mulai jadi perbincangan di sana,” ungkap Rian yang mengaku akan tampil lebih dari satu jam dengan 15 lagu hitsnya.

“Biasanya kami bawakan lagu-lagu yang memang paling hits di setiap kota” Imbuh penyanyi yg sudah melanglang buana ke Amerika, Hongkong, Jepang, dll ini.

Namun, bicara soal kepergian debut perdana D’Masiv ke Jepang ternyata bukan kali pertama bagi sang drummer Wahyu Piadji (38). Pria kelahiran 2 Februari 1987 ini justru mengaku hampir tiap tahun bolak ke negeri sakura ini. Alasannya karena suka menjelajah. Dan hokinya, ternyata konser ke Jepang tahun 2025 ini berbarengan dengan rencana liburan dengan anak dan istrinya. maka, otomatis sang penabuh ‘bedug Inggris’ dari D’Masiv ini mengaku harus memperpanjang masa liburannya d Jepang.

Diprogram konser ini D’Masiv berkolaborasi dengan Antara Suara, Musica Studio, OPPAL serta beberapa sponsor pendukung lainnya. Acara manggung D’Masiv dianggap master of ceremony acara sekaligus merayakan HUT ke-46 kampus BL yang berdomisili di Jl.Raya Cileduk, Pesanggrahan, Petukangan Utara, Jaksel ini.

Andri Verraning Ayu, CEO Antara Suara (AS) menambahkan, “Perjalanan D’Masiv dari Ciledug adalah bukti bahwa musik berkualitas bisa lahir dari mana saja. Kami bangga dapat mendukung mereka dalam mewujudkan mimpi go international dan membawa semangat yang sama untuk musisi Indonesia lainnya”.Ujarnya

Sementara itu, Antara Suara adalah promotor musik yang fokus pada penyelenggaraan konser tunggal dan tour musisi Indonesia. yang mengusung semangat “Berada di antara semua musik Indonesia”. Beberapa panggung musik yang sukses digelar AS yaitu Konser 30 Tahun Dewa 19, konser tunggal Sheila On 7 “Tunggu Aku Di”, album tour Hindia “Lagipula Hidup Akan Berakhir”, konser 17 tahun RAN “RAN The Sweet Seventeen Show”, konser unit heavy rock/metal Seringai “Serigala Militia Selamanya”, dan sejumlah festival musik lainnya seperti Swara Prambanan dan Jakarta Music Con.

Bagi D’Masiv, tur Kapan ini menjadi kesempatan bagi diri Rian dan rekan-rekannya untuk menengok ke belakang dan merayakan konsistensi mereka yang sudah berkarya selama lebih dari 22 tahun sejak didirikan.

Ok deh kalok begitu…
Sukses buat Rian dan D’Masiv-nya !!

 

_______________ Abie Mujib

No More Posts Available.

No more pages to load.