NASIONALNEWS.ID KABUPTEN TANGERANG – Ratusan Warga Banten dari berbagai elemen kembali melakukan aksi demo, menolak keras Reklamasi PIK 2, yang di gelar di Tugu Cangkir, Kecamatan Kronjo, Kabupaten Tangerang, Minggu, (18/02/2025)
Saking Geramnya terhadap penguasa dan Aguan CS pendemo melakukan aksi potong kambing sebagai simbol perlawanan.
“Mereka sudah punya hutang darah kesengsaraan pada kita orang Banten. Tanam kacang, kira-kira tumbuhnya apa? Tanam pisang kira-kira tumbuhnya apa? Tanam durian kira-kira tumbuhnya apa? Hutang kacang bayar kacang, hutang darah bayar darah, hutang penderitaan bayar penderitaan, hutang air mata harus dibayar airmata,” tegas Kholid berapi-api.
Aksi unjuk rasa ini dikawal ketat anggota TNI dan Polri yang sudah bersiaga sejak pagi hari. Para demonstran menyuarakan penolakan terhadap proyek yang mereka nilai merusak ekosistem pesisir, mengancam ruang hidup nelayan, serta tidak transparan dalam proses perizinanya.
Ada tujuh poin maklumat yang diserukan aksi pendemo saat orasi, diantaranya,
1. Proyek PIK 2 harus dihentikan
2. PIK 2 dianggap jualan isu Proyek Strategis Nasional (PSN), dan ternyata bukan PSN, wilayah PSN hanya mencakup 1755 HA
3. Status PSN telah dicabut Presiden Prabowo, karena tidak termasuk PSN tahun 2024-2029
4. Tanah rakyat harus dikembalikan seperti keadaan semula, sawah kembali menjadi sawah, tambak kembali menjadi tambak
5. Down Payment (DP) yang dibayarkan PIK 2 dianggap hangus, karena transaksi tidak sah, dan mengganti kerugian petani dan petambak yang lahannya menjadi tidak produktif
6. Audit proyek PIK 2 secara keseluruhan
7. Proses hukum semua yang terlibat kejahatan, menindas, merusak lingkungan, pelanggaran HAM, merusak insfastruktur, merampas tanah rakyat, baik aparat desa, pejabat PBN, Polisi, Pejabat Kementrian, dan Lembaga, termasuk Aguan, Anton Salim, Al Hanafiah Lijaya, Eng Cun, dan semua jongos Aguan.
“Aksi ini tidak ditunggangi siapun, murni dari warga Banten yang tertindas,” ujar Kholid saat ditemui Nasionalnews.id disela-sela aksi demo
Kholid juga menyampaikan permohonanya kepada Presiden Prabowo untuk waspada. Dirinya menyebut negara Indonesia pelan-pelan akan dicaplok kedaulatannya.
“Kami sebagai rakyat kecil memohon, tolong waspadalah bangsa ini sedang dalam bahaya, pelan-pelan akan di caplok kedaulatanya,” tegas Kholid
Kholid juga menyampaikan bahwa falitas kemewahan yang pejabat dapatkan adalah dari hasil jerih payah rakyat.
Hingga berita ini diturunkan belum ada tanggapan resmi dari pihak pengembang maupun pemeritah Kabupaten Tangerang terkait aksi tersebut. (Iqbal)